Cerita Mudik d\'Traveler
Desa Calabai, Memori yang Tertinggal dari Masa Kecil
Jumat, 10 Agu 2012 14:55 WIB

Sophie Pattinaya
Jakarta - Tempat kelahiran dan bermain saat kecil tak pernah bisa dilupakan. Desa Calabai di, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pun tak kan sanggupku lewatkan saat Hari Raya.Orang tua saya hanyalah seorang pegawai perusahaan kayu di Desa Calabai, NTB. Masa kecil saya habiskan bersama keluarga yang bahagia di desa nan indah ini.Desa ini jauh dari keramaian kota dan hanya bergaul dengan orang-oran di sekitarnya saja. Jadi, wajar saja kami begitu selalu merasa dekat satu sama lain.Β Perumahan di Desa Calabai tak lebih dihuni dari 100 kepala keluarga. Banyak hal yang bisa saya dan teman-teman masa kecil lakukan di desa ini. Sekolah, bermain, sampai berenang di laut sepulang sekolah. Tidak cuma itu, kami pun sering memancing bersama dengan peralatan tradisional. Bila sore tiba, beberapa tempat di desa ini menjadi tempat paling top untuk melihat sunset.Saat Lebaran tiba, saya bisa berjumpa kembali dengan desa nan indah ini. Setiap tahunnya, belum banyak panorama yang berubah. Saat berkunjung ke desa, sering kali saya mampir untuk melihat tempat bermain yang kini sering ku tinggalkan.Bila ingin mudik dari Kota Mataram, saya harus menempuh hampir 15 jam dengan kendaraan roda empat. Terbayang lelahnya di perjalanan, ditambah jalan raya yang tak semulus jalan di kota-kota besar lainnya. Jalan yang harus lalui kadang hanya berupa jalan pengerasan.Walaupun orang tua sudah tidak tinggal lagi di desa ini, tapi mudik buat saya adalah menjalin kembali hubungan dengan masa kecil yang telah berlalu. Menjalin sesuatu yang hilang dari ingatan saya, sehingga membuat diri ini ingin selalu kembali ke Desa Calabai.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti