Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen

Arif Widi - detikTravel
Selasa, 11 Sep 2012 07:37 WIB
Pemandang tercantik di Kawah Ijen
Tanah bersir menjadi jalur pendakian kami
Ijen dari kaca mata kami
Tebing berbatu dan kepulan asap semakibn menyempurnakan suasana
Ijen pukul 04.00 WIB
Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen
Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen
Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen
Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen
Ini Dia Pesona Paling Dahsyat di Gunung Ijen
Jakarta - Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur menjadi destinasi petualangan saya kali ini. Keindahan alamnya pun tak bisa ditawar, sungguh menawan dengan permukaan airnya yang biru toska. Kawah Ijen merupakan sebuah danau kawah yang mempunyai sifat asam di puncak Gunung Ijen, Jawa Timur. Gunung ini memiliki tinggi 2.368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau sekitar 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar.Perjalanan kali ini, saya berangkat dengan empat teman kantor. Petualangan ini dimulai dari Jember. Kebetulan saya memang tinggal dan bekerja di Jember.Tepat pukul 22.00 WIB, 1 September 2012 kami berangkat dengan mengendarai motor. Jaket, senter, syal, air mineral, kamera, dan perlengkapan lainnya sudah masuk dalam tas ranse yang kami bawa.Dalam perjalanan menuju Kota Bondowoso, jalan relatif lancar. Namun saat tiba di kilometer 77-78 (dari Jember), jalan yang kami lewati cenderung tidak rata dan rusak. Ternyata jalan in sedang dalam perbaikan.Setelah melewati perjalanan yang cukup lama, sekitar pukul 01.30 WIB kami sampai di pos terakhir Paltuding. Kilometer motor saya menunjukkan 104 km dari kota Jember.Di pos akhir Paltuding, terdapat penginapan sederhana yang dikelola oleh Departemen Kehutanan. Harganya pun sangat bersahabat. Untuk kamar, dihargai sekitar Rp 100.000 per malam. Sedangkan, untuk vila dengan tiga kamar dihargai sekitar Rp 500.000 per malam. Sebelum masuk ke area pendakian Gunung Ijen, wisatawan akan dikenakan biaya tiket masuk. Tiket masuk pendakian Gunung Ijen dibandrol dengan harga Rp 2.000 bagi wisatawan domestik dan Rp 15.000 untuk wisatawan asing atau mancanegara.Dari Pos Paltuding menuju Kawah Ijen, kami harus berjalan sejauh 3 km dengan derajat kemiringan jalan sekitar 45 derajat dengan kondisi tanah berpasir. Ya, dari Pos Paltuding menuju kawah memang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.Pada pukul 01.45 WIB kami memutuskan langsung trekking ke Kawah Ijen. Kebetulan malam itu sedang terang bulan, sehingga jalan menuju kawah pun terbantu dengan sinar bulan. Di perjalanan, kami berpapasan dengan penambang belerang yang mengangkut belerang di pundaknya. Sedikit bertanya kepada seorang bpak pengangkut belerang, tentang berat beban yang mereka pikul itu. Dia pun mengatakan kalau bebannya ini mencapai berat sekitar 80 kilogram.Harga perkilogramnya pun dihargai sekitar Rp 650. Sungguh, kami tak habis pikir dengan perjuangan para penambang belerang ini untuk mempertahankan hidup. Mereka harus naik dan turun gunung dengan beban seberat itu.Sekitar pukul 04.00 WIB akhirnya kami tiba di bibir kawah. Betapa kagetnya kami melihat cantiknya penorama. Mata serasa enggan berkedip melihat pemandangan yang sangat luar biasa ini.Kawah Ijen, diterangi sinar bulan, terlihat semakin memesona dan eksotis. "It's amazing!" ucap saya perlahan.Kami pun bisa merasakan sensasi sarapan pagi di atas gunung dengan pemandangan alam yang sangat cantik. Roti beserta air minum mineral pun segera kami keluarkan. Setiap kunyahan demi kunyahan kami nikmati dengan santai dan perlahan. Tidak usah berburu-buru, ini momen yang jarang kapan lagi saya bisa merasakan kenikmatan ini.Setelah menikmati makanan yang kami bawa, kini giliran sang kamera yang bekerja. Melangkahkan kakai pada tiap jengkal Gunung Ijen dan merasakan desir angin yang menyelonong masuk dalam setiap rongga tubuh ini. Jeprat! Jepret! Shutter speed kamera pun tak henti-henti kutekan guna mengabadikan setiap momen yang ada. Saya tak mau kehilangan satu pun paras cantik Kawah Ijen.Di bagian bawah tebing kami berdiri, di situlah permukaan Kawah Ijen yang berwarna hijau terlihat. Terlihat kawah cantik berkolaborasi dengan tebing berwarna kuning keemasan serta asap belerang yang membumbung di atasnya. Tidak terasa, sudah 3 jam lebih kami terpana dan menikmati suasana di atas gunung ini. Pukul 07.30 WIB, kami memutuskan untuk kembali turun ke Pos Paltuding dan kembali ke Jember.Kami tidak merasa bosan dan masih ingin berlama-lama di sana. Namun sayang, masih ada urusan lain yang harus kami selesaikan keesokan harinya. Ingat, suatu hari kami akan kembali dengan waktu yang lebih lama menikmati pesona Kawah Ijen!
Hide Ads