Stasiun Tanjung Priok Pernah Jadi yang Termegah di Asia Tenggara, Wow!
Kamis, 03 Mei  2012 09:30 WIB
     
                
                        Taufik                    
                    
                
	Jakarta - Perjalanan  bersama Pelesiran Tempo Doeloe menguak banyak sejarah tentang Jakarta.  Salah satunya adalah kemegahan Stasiun Tanjung Priok yang menjadi  stasiun termegah di Asia Tenggara pada zamannya.Tentu saja menjadi yang terbesar karena pada saat  itu stasiun ini dibuat sebagai hadiah untuk Jakarta. Stasiun Tanjung  Priuk tempo dulu juga menjadi pintu gerbang transportasi  Hindia-Belanda.Perjalanan kami kali ini diadakan oleh komunitas Sahabat  Museum, Minggu (29/4/2012) Saat kendaraan yang kami tumpangi melewati  perbatasan antara Jl Enggano dan Jl Martadinata, Jakarta Utara, terlihat  bangunan putih bergaya Art deco. Ya, itulah wujud Stasiun Tanjung Priok  yang kini menjadi salah satu cagar budaya DKI Jakarta.Bangunan megah nan klasik ini berada tepat di  seberang pelabuhan dan terminal Tanjung Priok. Namun, sayang kemegahan  stasiun ini harus tertutup oleh kerumunan para pedagang kaki lima yang  berjualan di depan stasiun.Awalnya stasiun ini dibuat pada 1885 yang berada  sekitar 1 kilometer dari tempatnya saat ini. Namun, karena kegiatan pada  zaman itu semakin bertambah maka pada 1914 stasiun ini diperluas.  Sekarang luas bangunan ini sekitar 3.600 meter persegi.Selanjutnya, rombongan kembali berjalan di bawah  atap stasiun yang terlihat sangat klasik. Ya, meskipun sampai saat ini  stasiun tersebut masih berfungsi seperti pada umumnya, kebanyakan warga  yang datang ke sana hanya untuk berfoto-foto atau pre-weding. Maklumlah,  bangunan Stasiun Kota memang sangat-sangat mencerminkan Jakarta tempo  dulu.Deretan kereta yang sedang parkir berlindung atap  dari seng yang tebal dan disanggah oleh beton yang kokoh, menjadi latar  yang sangat cantik. Katanya, ratusan tiang pancang yang sudah tua ini  memang tetap berdiri kokoh sejak pertama kali bangunan ini dibuat."Hampir semua tiang dan atap ini masih asli dan  banyak kemiripan dengan Centraal Station di Amsterdam. Bedanya, Centraal  Station di Amsterdam memiliki 18 jalur sedangkan Tanjung Priok hanya  memiliki 8 jalur," ucap salah seorang turis yang ikut dalam pelesiran  kali ini.Uniknya, di stasiun ini terdapat sejenis bunker dan  terowongan yang katanya bisa tembus ke Pelabuhan Tanjung Priok. Selain  itu, stasiun ini sebenarnya memiliki fasilitas yang cukup memadai saaat  itu. Mulai dari sebuah restoran yang sangat keren dengan lift yang  digunakan untuk mengantar makanan ke pengunjung yang menginap di sana.Menginap? Ya, dulu di lantai dua Stasiun Tanjung  Priok ini terdapat penginapan yang banyak di gunakan oleh penumpang yang  datang dari luar negeri. Kebanyakan dari mereka sedang menunggu jadwal  keberangkatan kereta, semacam transit.Akan tetapi, stasiun terbesar di Asia Tenggara itu  kini telah terabaikan. Tidak banyak lagi orang yang lalu lalang di  dalamnya. Hanya para pekerja renovasi dan beberapa penumpang. Predikat  termegah di Asia Tenggara pun harus rela ditanggalkan karena semakin  banyaknya Central Station yang dibangun lebih megah di negara tetangga.








































.webp)













 
                     
             
				 
		         
		         
		         
		         
		         
  
  
  
  
  
  
  
 
Komentar Terbanyak
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Kata Jokowi soal Whoosh Bikin Rugi: Itu Investasi
Whoosh Diterpa Dugaan Korupsi, KPK: Pengusutan Tidak Ganggu Operasional