Ruwetnya Kereta Metro Paris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ruwetnya Kereta Metro Paris

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Jumat, 04 Mei 2012 07:51 WIB
loading...
Fitraya Ramadhanny
Kereta Metro melintas di stasiun bawah tanah (Fitraya/detikTravel)
Tanda Metropolitan berarti akses ke stasiun bawah tanah (Fitraya/detikTravel)
Mesin tiket (Fitraya/detikTravel)
Suasana di dalam Metro (Fitraya/detikTravel)
Lorong penuh cabang di dalam stasiun Metro (Fitraya/detikTravel)
Ruwetnya Kereta Metro Paris
Ruwetnya Kereta Metro Paris
Ruwetnya Kereta Metro Paris
Ruwetnya Kereta Metro Paris
Ruwetnya Kereta Metro Paris
Jakarta - Kereta bawah tanah menjadi transportasi andalan warga Paris, Prancis. Kereta yang disebut Metro ini terhampar menjelajah bawah tanah Paris. Kesan pertamanya adalah ruwet bak jalan tikus.Ada 14 jalur trayek Metro ke berbagai tujuan di Kota Paris. Namun orang lebih menghafalkan jurusan ketimbang nomornya. Di kepala Metro yang dipasang adalah tujuan trayeknya dan bukan nomor trayek. Misalnya La Defense-Chateau de Vincennes untuk Metro M1.Harga tiketnya tergantung frekuensi dan jarak antara zona 1 sampai 6. Jika hanya sekali jalan cukup membayar 1,70 Euro (Rp 20.400). Ada juga tiket Carnet untuk 10 kali pakai seharga 12,50 Euro (Rp 150.000). Jika ingin bebas bepergian dalam satu hari, orang membeli tiket Mobilis seharga 6,40 Euro (Rp 76.800) untuk Zona 1-2. Jika lebih jauh tentu lebih mahal.Keruwetan Metro Paris sudah dimulai dari akses masuknya. Tidak ada standar logo untuk Metro. Berbeda dengan MRT Singapura, MTR Hongkong atau U-Bahn Jerman. Metro Paris kadang ditulis lengkap Metropolitan, atau disingkat Metro dan ada juga yang hanya inisial M. Akses masuknya tidak melulu tempat yang lapang. Akses bisa mucul di perempatan atau di sudut gang. Jadi, pasang mata baik-baik.Begitu turun ke Metro, ada loket otomatis seperti ATM untuk membeli tiket. Tiket lalu dimasukan ke mesin seperti mesin tiket, untuk membuka pintu putar ke dalam peron. Yang repot adalah orang cacat, tidak banyak stasiun yang dilengkapi dengan lift atau tangga jalan. Mereka dengan kursi roda atau membawa kereta bayi harus meminta petugas loket membukakan pintu khusus.Suasana peronnya, tidak bisa dibilang bersih juga. Di beberapa stasiun, ada selokan kecil di sepanjang peron yang airnya kadang tidak mengalir. Akibatnya, di sekitar tempat duduk di peron pun menjadi bau. Tapi, pada beberapa stasiun lain suasananya resik, bersih dan modern.Metro Paris pun mengalami saat berdesakan pada jam kantor. Meskipun Metro datang setiap 3 menit, semuanya penuh berdesakan pada rute yang menuju pusat kota. Mirip dengan KRL Jabotabek pukul 8 pagi yang berangkat dari Stasiun Depok Baru. Bedanya, warga Paris tidak nekat naik ke atap kereta.Kalau perjalanan anda disambung dengan Metro lain siap-siap saja membaca petunjuk arah dengan teliti. Akses antar peron bisa mendadak turun tangga, naik, atau tiba-tiba bercabang ke segala arah, mirip seperti jalan tikus. Salah membaca petunjuk anda bisa sampai di peron yang salah.Keamanan pun harus diperhatikan. Copet kadang-kadang beraksi di Metro. Berbagai buku panduan wisata Paris pun menganjurkan anda untuk tidak menaruh dompet atau ponsel di saku belakang celana. Biar lebih aman, masukan semua ke dalam tas. Waspada tidak ada ruginya.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads