Liburan Seru Bareng Pasangan di Gili Trawangan
Rabu, 09 Mei 2012 19:15 WIB

Jakarta - Tidak hanya Bali yang juga memiliki ragam kecantikan dan keindahan duniawi. Gili Trawangan, pulau di Nusa Tenggara Barat ini pun menjadi surga dunia untuk wisatawan.Siapa yang tak kenal dengan Lombok? Selain Bali, Kepulauan Sunda Kecil ini juga sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara. Bali dan Gili Trawangan, kedua tempat cantik ini hanya dipisahkan oleh Selat Lombok.Setelah bulan madu di Pulau Dewata, travelling seakan menjadi candu untuk saya dan suami. Gili Trawangan, menjadi lokasi yang sangat kami incar.Β Awalnya kami mencari referensi via internet dan sosial media. Kami melihat begitu banyak gambar-gambar nan cantik terkait dengan Lombok dan sekitarnya. Seperti kata pepatah "Seeing is believing", rasanya kurang percaya kalau belum melihat langsung Kepulauan yang berada di Nusa Tenggara Barat ini.Setelah mencari referensi travel guide dan browsing tiket promo, akhirnya April 2012 kami berangkat dari Jakarta menuju Lombok. Saat itu, lama perjalanan udara yang kami tempuh sekitar 1 jam 45 menit.Sesuai tujuan wisata dari travel, kami akan menginap 1 malam di daerah Senggigi dan 2 malam di Gili Trawangan. Wow! Saat itu saya sangat excited sekali. Mendengar kata Gili Terawangan sepertinya saya tidak sabar untuk menyeberang dan menghirup udara yang sangat berbeda dengan Bali.Sesampainya di Bandara International Lombok (BIL), sambutan hangat dari travel guide menyambut kedatangan kami. Menurut perhitungan, perjalanan darat dari BIL menuju Senggigi memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan.Namun, sebelum sampai di Senggigi kami mampir sejenak ke Desa Sade. Di sana bermukim penduduk Suku Sasak yang menjadi suku asli Lombok. Jarak dari bandara menuju Desa Sade memakan waktu 15 menit.Rumah adat di desa ini sungguh unik. Tepatnya pada bagian depan rumah terdapat bagunan yang disebut lumbung padi dengan bentuknya yang sangat khas. Anehnya lagi, mereka menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan lantai rumah. Ya, kotoran ini dilumuri di seluruh bagian lantai. Konon, cara ini bisa membuat struktur bangunan lebih kokoh. Terlepas dari itu, Desa Sade merupakan salah satu potret kebudayaan bangsa yang tak lekang dipengaruhi derasnya arus modernisasi.Pukul 15.30 wita sampai juga kami Senggigi, tempat kami menginap saat itu sangatlah strategis karena pemandangan Pantai Senggigi menjadi background cantik di belakang hotel. Serunya lagi, tak ada batas antara kolam renang hotel dengan bibir pantai. Wow!Kalau mau belanja oleh-oleh, ada baiknya Anda mencari pedagang lepas karena harganya jauh lebih murah. Seperti pengalaman saya yang secara eksklusif mendekatkan diri kepada para penjual. Contohnya saja t-shirt yang saya beli dari penjual lepas dengan uang Rp 100.000 sudah bisa mendapat 5 potong yang berarti perpotongnya hanya Rp 20.000. Tetapi saat berada di kota, t-shirt khas Lombok untuk anak-anak saja dibandrol harga Rp 40.000 dengan kualitas yang sama persis.Selanjutnya kami pun melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Lama perjalanan dari Sengigigi menuju Pelabuhan Bangsal sekitar 30 menit. Kemudian, kami menggunakan publik boat untuk menyeberang ke Gili Trawangan dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.Saat itu cuaca sangat cerah, sepertinya matahari sama antusiasnya dengan saya. Hanya saja, saat itu arus ombak sangat deras. Jadi, sesekali perahu bergoyang dibuai derasnya ombak. Menurut percakapan yang saya dengar di perahu biasanya ombak akan tinggi saat menjelang akhir tahun. Jadi bukan ide bagus kalau mau menyeberang menuju Gili untuk Tahun Baru-an.Sesampai di sini kami langsung menuju penginapan untuk check in, di pulau ini tidak ada kendaraan bermotor, transportasi yang ada hanya cidomo atau sejenis delman dan sepeda. Di sepanjang jalan menuju hotel, berderet cafe dan tempat makan yang rata-rata menyajikan menu "western". Ya, walaupun ada juga yang menjual makanan khas indonesia seperti nasi goreng, tapi ada juga sebuah restoran masakan Padang yang sepertinya justru tidak laku.Sama dengan Bali, banyak bule yang berlibur ke tempat ini. Sampai-sampai kami yang asli Indonesia justru merasa sebagai turis. Kalau dilihat-lihat sepanjang jalan ini mirip dengan Legian, Bali. Hanya saja yang membedakan kalau di Bali masih ada motor yang lalu lalang.Tentu saja, jalan-jalan di Gili kurang afdol kalau tidak snorkeling. Semua persiapan untuk snorkeling sudah kami persiapkan. Untuk yang ingin menyewa, di sekitar pantai banyak tempat penyewaan perawatan snorkeling. Kalau Anda memerlukan pendamping di sana juga terdapat pendamping yang siap mengawal wisatawan saat snorkeling atau pun diving.Menghabiskan liburan di Pulau Lombok selalu menjadi juara di kalangan traveler. Lukisan alam yang indah dengan segala kesempurnaannya senantiasa menyapa wisatawan.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit