Jagatkartha, Pura Megah di Kaki Gunung Salak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jagatkartha, Pura Megah di Kaki Gunung Salak

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 10 Mei 2012 14:15 WIB
Jakarta - Pura Parahyangan Agung Jagatkartha di kaki Gunung Salak, Kabupaten Bogor, disebut-sebut menjadi yang terbesar kedua setelah Pura Besakih di Bali. Pura cantik berlanskap hijau ini cocok disambangi akhir pekan nanti.Ada getar spiritual yang terpancar dari kaki Kampung Warung Loak, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Di penghujung tahun 2005, dua tempat suci untuk dua agama telah resmi berdiri di sini. Umat Buddha punya Maha Vihara Saddharma, sementara umat Hindu punya Pura Parahyangan Agung Jagatkartha.Tempat peribadatan yang disebut terakhir itu disebut-sebut menjadi yang terbesar kedua setelah Pura Besakih di Bali. Di lahan seluas 2,5 hektar, pura ini berdiri di atas lanskap hijau dengan latar Gunung Salak yang menawan. Umat Hindu yang beribadat di sini biasa melaksanakan Tirta Yatra, sebuah "perjalanan suci" dengan cara meditasi.Walau begitu, pura ini bisa dimasuki siapa saja yang ingin beribadah dan meditasi. Sebelum masuk ke kawasan pura, Anda diwajibkan menanggalkan alas kaki di tangga pintu masuknya. Khusus wanita, Anda harus mengenakan selendang yang diikatkan ke pinggang. Selendang ini disediakan pengelola pura tanpa dipungut bayaran.Memasuki pelataran pura, Anda akan dihadapkan pada patung Ganesha besar. Di depannya tersaji sesajen yang isinya beragam bunga. Banyak upacara yang biasa diadakan di sini, salah satunya Siwa Ratri. Mengutip situs resmi Parisada Hindu Dharma Indonesia, Kamis (10/5/2012), Siwa Ratri adalah hari suci untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dalam wujudnya sebagai Sang Hyang Siwa. Jadi, jangan heran bila Anda menemukan para wanita yang mengenakan kebaya. Para prianya juga biasa mengenakan udeng khas Bali ketika beribadat.Selain patung Ganesha, Anda juga akan dihadapkan pada bangunan candi dengan patung macan warna putih dan hitam. Adanya patung ini bukannya tanpa sebab. Masyarakat Hindu setempat percaya, pura ini adalah pusat Kerajaan Pajajaran sekaligus tempat hilangnya Prabu Siliwangi bersama para prajuritnya. Oleh karena itu, candi ini dibangun sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Hindu Pajajaran.Untuk mencapai Pura Jagatkartha, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika memilih opsi kedua, maka tempat pertama yang harus didatangi adalah Stasiun Bogor. Dari sini Anda bisa menggunakan angkot ke Ramayana atau Bogor Trade Center. Kemudian, lanjut menggunakan angkot jurusan Ciapus dan berhenti tepat di gang depan Pura Jagatkartha.Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 800 meter. Jangan kuatir, jalan menuju pura ini sangat mulus. Dijamin, rasa lelah tak akan terasa ketika berjalan di antara rimbunnya pepohonan dan sejuknya hawa pegunungan. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads