Jakarta - Ratusan warga dari berbagai komunitas hari ini memperingati Hari Pusaka Dunia 2012. Acara yang bertajuk "Ruwat Rawat Borobudur" dilakukan di sekitar pohon Beringin yang ada di kawasan kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah."Ruwat Rawat Borobudur" yang digelar Rabu (18/4/2012) dilakukan oleh masyarakat sekitar Candi Borobudur, bekerja sama dengan Indonesian Heritage Trust/ Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang. Dalam acara tersebut, masyarakat yang tinggal di kawasan candi Buddha peninggalan Dinasti Syailendra abad 9 M itu menggelar berbagai acara. Turut hadir Ketua BPPI, Pia Alisyahbana, Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro Jakti dan aktivis pelestari pusaka Indonesia.Beberapa komunitas yang juga datang adalah Komunitas Seni Merapi pimpinan Agus Merapi, kesenian kuda lumping dan komunitas permainan tradisional anak-anak. Tak mau kalah dengan Komunitas Seni Merapi, masyarakat pemahat batu candi, masyarakat pemecah batu sungai yang ada di Kali Progo, dan pedagang asongan Borobudur juga hadir.Acara Ruwat Rawat Borobudur ini dipimpin langsung oleh pemimpin komunitas Candi Borobudur, Sucoro, dengan melakukan berbagai kegiatan seni di sekitar pohon beringin yang berusia ratusan tahun itu."Borobudur bukan lagi hanya sebuah monumen batu saja tapi pusaka yang telah memberi banyak kehidupan bagi warga sekitar," kata Sucoro.Menurutnya, Ruwat Rawat Borobudur ini adalah sebuah momentum yang dapat memberi ruang komunikasi antar stakeholder baik pemerintah, pengelola maupun masyarakat sekitar. Pada kenyataanya Borobudur adalah warisan budaya religius agama Buddha, namun masyarakat yang tinggal di sekitar sebagian besar beragama Islam mampu menghargainya."Mereka sadar selama lebih dari 40 tahun hidup dari aktivitas di Borobudur dan mampu menghormati sebagai sebuah warisan budaya," tambah Sucoro.Bagus Kurniawan - detikTravel
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!