Ingat Selalu Mesin Kuning Saat Naik Kereta di Italia!
Rabu, 14 Mar 2012 17:42 WIB

Florence Tuhumury
Jakarta - Naik kereta di Italia tapi tidak melakukan validasi tiket? Bisa-bisa kalian diusir keluar dari kereta, beli tiket baru, atau kena denda dengan nominal yang fantastis. Mesin berwarna kuning yang berada di setiap sudut stasiun solusinya."Ciao Italy!" Itulah kalimat pertama yang terlontar begitu tiba di Stazione Centrale atau stasiun pusat Kota Milan, Italia. Sebenarnya saya tiba di Milan menggunakan pesawat, tapi berhubung pesawat yang digunakan adalah low cost airlines dan saya sedang mencoba jadi backpacker maka untuk menjangkau "the fashion city" saya harus menumpang bus dengan tarif 9 euro atau setara dengan Rp108.000,00 di region Lombardia.Saat itu saya hanya memiliki waktu 5 hari untuk menjelajahi dan menikmati Kota Milan, Venezia, Pisa, dan Florence. Destinasi pertama adalah Milan yang dilanjutkan dengan Venezia keesokan harinya. Untuk menjangkau Venezia yang dikenal sebagai salah satu kota paling romantis di dunia itu, saya bersama dua orang teman memilih menggunakan kereta api. Kereta api di negara ini merupakan sarana transportasi yang menjadi pilihan nomor satu untuk bepergian di Italia. Mengingat waktu tempuh yang cukup cepat dan harga yang masih terjangkau khususnya untuk backpacker seperti saya ini, transportasi ini menjadi pilihan yang sangat tepat.Setibanya di Stasiun Pusat Kota Milan, kami langsung membeli tiket kereta menuju Venezia untuk keberangkatan pukul 06.00 keesokan harinya. Ternyata di Italia kartu mahasiswa itu sangat berguna. Betapa tidak, jika membeli tiket kereta dengan kartu pelajar maka akan mendapat potongan harga yang cukup lumayan. Di beberapa negara Eropa termasuk Italia kita dapat membeli tiket di dua tempat, yaitu loket dan mesin tiket. Mesin tiket dapat kita jumpai di seantero lokasi stasiun tapi jika sedang ramai antrian di loket dan mesin tiket sama panjangnya.Ternyata di Italia ada dua jenis tiket kereta lho, yang pertama disebut Valid ticket dan satunya Blank ticket. Terus apa bedanya? Bedanya hanya terletak pada kolom tanggal keberangkatannya saja. Pada Valid ticket tertera dengan jelas tanggal keberangkatan yang kita inginkan sedangkan Blank ticket tidak mencantumkan tanggal keberangkatan. Jadi, tiket tersebut dapat digunakan kapan saja.Wow! Hanya dengan satu Blank ticket kita bisa pergi kemana saja tanpa harus membeli tiket lagi. Kalau hal seperti itu yang Anda pikirkan maka akan bernasib sama dengan saya.Sedikit tips untuk seorang backpacker, Blank ticket merupakan pilihan tepat mengingat harganya yang lebih murah. Walaupun, cuma beda 0,5β1 euro dengan Valid ticket, tetap bisa membuat senyum lebih sumringah. Jika Blank ticket sudah ditangan segeralah mencari mesin validasi tiket sebelum Anda duduk manis di kereta. Kalau Anda lupa, siap-siap saja diusir dari kereta atau membeli tiket baru.Pagi itu, saya dan kedua teman sedang berusaha mengejar kereta kami yang akan meninggalkan peron 15 menit lagi. Ya, kereta yang akan membawa kami ke kota air Venezia. Tanpa ragu-ragu kami bertiga segera masuk ke kereta dan langsung duduk manis di dalamnya. Perjalanan menuju Venezia menempuh waktu selama 3 jam.Tidak ada firasat apa-apa yang ada hanya rasa lelah akibat berlari dengan kecepatan penuh dan rasa kagum. Tentu saja rasa kagum menyelimuti kami karena interior kereta yang nyaman membuat saya miris, maklum tiket yang kami beli adalah tiket ekonomi tapi interior dan kenyamanannya sama dengan kelas eksekutif di Indonesia.Kereta bergerak pelan meninggalkan peron dan kemudian berjalan cepat melintasi pinggiran Kota Milan. Kami duduk berdampingan dengan orang India yang sudah lama tinggal di Italia. Tips selama perjalanan, berinteraksilah dengan penduduk lokal karena ia akan sangat membantumu.Setelah beberapa lama berselang, tiba-tiba saya melihat seorang petugas kereta api dengan postur tinggi tegap datang menghampiri penumpang satu per satu untuk memeriksa tiket. Kami bertiga segera mengeluarkan tiket masing-masing untuk diperiksa.Sang petugas pun meminta kami untuk menunjukkan tiket. Tanpa rasa bersalah dan santai kami bertiga langsung mengeluarkan tiket. Namun, ada yang aneh dengan raut muka sang petugas ketika melihat tiket kami. Benar saja, si petugas kereta langsung "marah-marah" dalam bahasa Italia yang intinya kami adalah penumpang gelap.Bagaimana bisa, kami punya tiket kok! Orang India teman seperjalanan kami pun menjelaskan kalau kami bertiga membeli Blank ticket yang belum tervalidasi sehingga kami dianggap penumpang gelap yang ingin mengambil kesempatan dengan membeli satu tiket untuk dapat pergi kemana saja.Seketika kami pun panik. Lalu saya bertanya bagaimana caranya memvalidasi tiket dan jawabannya adalah si mesin kuning. Sebuah kotak kecil berwarna kuning kunyit yang terdapat di beberapa sudut stasiun. Oleh sebab itu, tiket perlu kami validasi dulu sebelum bergegas masuk ke dalam kereta. Si petugas sudah mengatakan kami harus didenda karena kealpaan kami. Kami bukan alpa, tapi tidak tahu kalo mesin kuning itu adalah mesin validasi tiket.Setelah bernegosiasi panjang lebar dengan bahasa Italia seadanya maka ditemukanlah kata mufakat, yaitu kami harus membayar denda sebesar 50 euro atau sekitar Rp600.000,00 untuk tiga orang. Ini bukan mufakat tapi bencana tapi memang ini lebih baik daripada kami harus membayar 50 euro per orang. Tips selanjutnya, kuasailah sedikit bahasa setempat supaya tidak terlalu tersesat.Membayar denda adalah pilihan terbaik disaat kereta sedang melaju kencang dibandingkan harus berurusan dengan polisi setempat. Kami bertiga cukup lega karena masih bisa melanjutkan perjalanan menuju Venezia walaupun harus kehabisan uang sebelum waktunya. Satu hal yang dapat disyukuri, kami bukan satu-satunya pembuat ulah di dalam gerbong karena ada beberapa turis yang bernasib sama.Sesampainya di Stasiun Pusat Venezia, salah satu rekan saya bergegas mencari si kotak kuning dan memvalidasi tiketnya berkali-kali hingga puas. Percuma memang tapi cukup ampuh untuk meredakan emosi karena kena denda 50 euro. Kami bertiga pun mengambil foto bersama si mesin mungil ini. Berhubung kami akan selalu menggunakan kereta api selama pesiar di negara Filippo Inzaghi ini maka si kotak kuning kunyit selalu masuk dalam must visitted place di stasiun.Demikianlah kisah saya, semoga bermanfaat bagi anda yang akan pesiar ke Italia. Ketika tiket kereta sudah ditangan harap pastikan apakah tanggal keberangkatan sudah tertera atau belum, jika belum segeralah meluncur ke depan mesin kuning untuk memvalidasi tiket namun jika lupa maka siapkan saja selembaran biru (50 euro)hehehe..Ciao!!Β
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk