Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo

Ridwan Ika Purwoko - detikTravel
Selasa, 14 Feb 2012 15:46 WIB
loading...
Ridwan Ika Purwoko
Berada di Pulau Komodo
Ssst! Jangan berisik bila mau berfoto dekat dengan komodo
Pengarahan dari Rangger sangat membantu perjalanan selama berada di Pulau Komodo
Hmm... berfoto bersama hewan berdarah dingin
Beristirahat di aas bukit
Ini dia, luang-lubang di mana para komodo menyembunyikan telur-telurnya
Merileks kan badan di pantai setelah mengelilingi Pulau Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Menegangkan! Menjelajah Habitat Komodo
Jakarta - Tak mudah untuk kita melihat langsung kehidupan komodo di habitat aslinya. Perlu ada persiapan dan pengetahuan khusus, namun semua itu akan terbayar dengan pengalaman luar biasa di pulau yang masuk dalam 7 keajaiban alam dunia itu.Pulau Komodo merupakan sebuah pulau yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur. Memerlukan waktu selama 3 jam perjalanan menuju Pulau Komodo dari Pelabuhan Labuan Bajo yang menjadi pintu masuk masyarakat Pulau Flores dari Bali dan Nusa Tenggara.Komodo dengan ukuran yang besar menyambut kedatangan kami ketika tiba di pulau yang kini sudah menjadi Taman Nasional. Awalnya rasa takut kian melanda pikiran karena berdasarkan informasi, komodo termasuk dalam hewan berdarah dingin. Bersyukurlah karena kami membawa seorang Rangger (sebutan untuk pawang komodo) yang akan selalu menemani, menjaga, dan membawa rombongan untuk melihat sambil mengelilingi Pulau Komodo.Tidak membutuhkan waktu lama Sang Rangger untuk mengusir komodo yang terlihat berbahaya. Akhirnya kami pun dapat masuk ke lokasi Pulau Komodo. Namun, sayang satu rekan kami, tidak bisa mengikuti perjalanan ke dalam pulau karena sedang mengalami datang bulan. Memang kenyataannya di sana memiliki peraturan yang menyebutkan bila wanita sedang haid tidak boleh masuk ke kawasan Pulau Komodo karena indra penciuman komodo sangat tajam terhadap darah dan bisa membahayakan wisatawan.Sesaat memasuki pulau yang hanya dihuni oleh orang-orang dari Kementerian Kehutanan untuk menjaga Pulau Komodo, suasana tampak gersang. Hanya terlihat lumpur-lumpur yang telah mengering dan hutan bakau yang berfungsi menjaga abrasi. Walaupun begitu, kami harus selalu berhati-hati dan waspada karena sewaktu-waktu komodo bisa berada di sekitar kita. Nah, karena komodo merupakan hewan dengan tingkat kamuflase yang tinggi, jika tidak berhati-hati bisa gawat.Tidak lama kemudian tibalah kami di posko tempat pengunjung berkumpul untuk menerima pengarahan dari para Rangger sebelum menjelajahi pulau. Dalam pengarahan tersebut Rangger menjelaskan luas wilayah Pulau komodo, bagaimana jika kita bertemu komodo, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjelajahi pulau, dan menggunakan lotion anti nyamuk karena daerah ini berupa hutan. Kebetulan, sebelumnya sempat menangkap nyamuk yang ukurannya lumayan besar. Rangger menerangkan sambil menunjukan sebuah alat untuk menjauhkan komodo dari para peserta jika pada saat perjalanan bertemu dengan komodo.Selanjutnya, siapkan kayu yang biasa untuk mengusir komodo, gunakan lotion, dan tidak ketinggalan air mineral mengingat kita akan melewati medan berupa bukit-bukit. Dalam perjalanan kami sempat melewati sebuah rumah kayu yang berfungsi sebagai dapur. Sangat mudah menemukan komodo-komodo yang menanti diberikan makan di sini. Namun, dari penjelasan Rangger, komodo-komodo di sini tidak diberikan makan, mereka harus mencari makanannya sendiri.Selain berdarah dingin komodo juga dikenal sebagai Hewan Cannibal. Tidak jarang bila sedang berjalan kita akan menemukan komodo-komodo yang sedang bertarung dan saling memangsa.Sepanjang perjalanan Rangger bercerita bagaimana komodo menghidupi dirinya dengan makanan. Komodo yang dikenal sebagai hewan berdarah dingin, memiliki cara yang unik dalam mancari mangsa. Komodo mendekati mangsa dan dengan gigitan kecil atau jilatan, mangsa akan mati dalam waktu 2-3 hari. Karena dalam liur komodo mengandung ribuan bakteri yang sangat ganas.Lalu, bagaimana dengan manusia? "Pernah ada penjaga terkena gigitan komodo, Alhamdulillah ada yang mengetahuinya dan segera diberikan antibiotik," kata sang ranger.Setelah 15 menit perjalanan tibalah kami di sebuah bukit yang kira-kira mencapai 20 meter. Istirahat sejenak, kemudian melanjutkan kembali perjalan ke atas bukit. Sebelum saya dan rombongan sampai di atas bukit, kami menemukan kembali seekor komodo yang berada di bawah pohon dan diam di semak-semak. Sontak kami kaget dan menjauh dari komodo. Berkat Sang Rangger yang cepat tanggap segera mensterilkan wilayah.Pemandangan yang luar biasa, lokasi ini sering digunakan oleh stasiun TV dan fotografer untuk mengambil serta mengabadikan keindahan alam Pulau Komodo ini. Tanpa membuang waktu kami melanjutkan perjalanan menelurusi bukit lalu turun menuju sebuah tempat di mana para komodo menyimpan telurnya.Sepanjang perjalanan Rangger menceritakan tentang bagaimana komodo menyimpan telurnya dan menjaganya dari serangan musuh. Komodo yang juga merupakan hewan kamuflase membuat beberapa lubang untuk menyimpan telurnya sampai lahirlah bayi-bayi komodo. Saat melihat ke lokasi ada sekitar 5 lubang. Tiga lubang berada dibagian depan dan dua di bagian belakang. Sang Rangger pun tidak bisa memberikan informasi terkait keberadaan dimana telur itu berada."Saya nggak tahu yang ada telurnya yang mana karena kalau kita bongkar sarangnya bakal kena undang-undangnya," ujarnya.Puas melihat keindahan, kemegahan, dan keunikan gaya hidup komodo, kami pun kembali ke pos semula. Akan tetapi, di tengah perjalanan kami menemukan seekor bayi komodo yang berukuran kurang dari 10 cm. Biarpun terlihat mungil tetap perlu hati-hati.Sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan bisa mendatangi pulau ini. Keindahan alam Indonesia memang memiliki nilai keajaiban tersendiri. Mulai keadaan alamnya yang cantik dan indah sampai uniknya kehidupan dan jenis fauna yang ada di dalamnya. Sangat tepat bila Pulau Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads