Pasar Terapung, Keunikan Khas Banjarmasin
Kamis, 16 Feb 2012 11:04 WIB

Ridwan Ika Purwoko
Jakarta - Siapa yang tak tahu Pasar Terapung? Berbagai kesibukan dan aktifitas terekam di atas Sungai Barito, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Unik, menarik, dan berbeda itulah kata yang pantas untuk pasar unik yang satu ini.Awalnya, yang saya tahu Kalimantan itu identik dengan Suku Dayak, tambang batu bara, tambang emas, dan hutan. Namun, ternayata ada hal lain yang tidak kalah menariknya dari Kalimantan Selatan, yaitu soal Pasar Terapung dan kulinernya yang terkenal, apalagi kalau bukan soto Banjar.Pagi itu tepat jam 6 pagi, supir sudah menjemputku untuk mengunjungi pasar terapung di Sungai Barito. Tidak butuh waktu lama dari homestay tempat kami menginap. Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit sudah sampai di tempat penyewaan Perahu Klotok yang terletak di depan kompleks Makam Sultan Suriansyah Kuin Utara Banjarmasin.Setibanya di lokasi, kami mulai bernegosiasi dengan nahkoda Perahu Kelotok tentang biaya untuk menyewa kapal tersebut. Menyewa Perahu Kelotok dengan rute Pasar Terapung hanya dikenakan biaya sebesar Rp100.000,00 dengan kapasitas perahu sebanyak 10 orang. Namun, sayangnya saya hanya bertiga (bersama dengan kedua teman lainnya) dan harganya tidak bisa berubah juga. Ya, sudahlah tidak mengapa asalkan saya dan teman-teman bisa mengunjungi Pasar Terapung yang terkenal itu.Perjalananpun dimulai, kamera pun mulai diaktif. Β Target utama saya adalah memotret setiap kejadian atau lukisan alam yang saya lihat. Kesibukan penduduk yang tinggal di sepanjang Sungai Barito terlihat sangat apik dan jelas di kameraku. Bongkar muat barang dari kapal dan juga penggunaan air Sungai Barito untuk kegiatan mandi serta mencuci menjadi pemandangan yang khas dari atas Pasar Terapung.Selain itu, terlihat juga masyarakat yang akan menyeberangi Sungai Barito untuk menuju lokasi tempat kerjanya. Kami juga melihat adanya kapal Tongkang pembawa hasil batubara yang melintas. Ada juga kapal patroli serta yang menarik perhatian saya adalah terdapatnya Perpustakaan Umum Terapung. Wow, sungguh sangat mengesankan. Beragam aktivitas masyarakat Kalimantan tergambar di atas Sungai Barito berbalut Pasar Terapung.Butuh waktu 25 menit untuk kami sampai di Pasar Terapung. Suasana layaknya pasar tradisional, seperti terdapat pedagang dan juga pembeli yang memulai aktifitas jual-belinya. Banyak pedagang yang menjajakan barang dagangannya dalam Pasar Terapung, antara lain buah-buahan, sayuran, makanan ringan, sampai restoran terapung.Puas melihat-lihat keramaian di Pasar Terapung tidak terasa perut terasa lapar. Kami pun langsung mencari Kapal Kelotok yang menjual makanan khas Banjarmasin, Β yaitu soto dan sop Banjar. Soto dan sop, memiliki perbedaan ketika kita mau menikmati makanan khas ini. Jika Anda memesan soto, makanan Β yang menjadi pelengkap utamanya menggunakan nasi sedangkan kalau sop cara memakannya akan ditemani dengan lontong atau ketupat.Saya memesan setengah porsi soto Banjar dan teh manis hangat dengan total harga selurunya Rp20.000,00. Saya rasa harga ini cukup terjangkau untuk kantong. Setelah puas berkeliling di Pasar Terapung dan menikmati kuliner, kami langsung meminta sang nahkoda membawa kami pulang ke homestay.Pengalaman yang menarik dan indah. Melihat kesibukan di Pasar Terapung dan sensasi makan di atas perahu menambah panjang daftar keindahan dan keanekaragaman Indonesia.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour