Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 23 Feb 2012 14:13 WIB

D'TRAVELERS STORIES

Serunya Backpacking ke Yogya!

Candi Borobudur
Candi Borobudur
Berpose di Borobudur
Berpose di Borobudur
Candi terkecil
Candi terkecil
Di Museum unik
Di Museum unik
Borobudur yang mempesona
Borobudur yang mempesona
detikTravel Community - Yogyakarta adalah destinasi favorit bagi para backpacker. Ada banyak tempat wisata yang menarik di sana. Selain itu, harga makanan atau oleh-olehnya pun tidak terlalu mahal. Jadi, ayo kita backpacking ke Yogya!Ini adalah pengalaman saya ketika liburan di akhir Januari kemarin. Yogya adalah sebuah kota dengan sejuta pesona yang sudah tidak asing lagi bagi para traveler. Dengan konsep ala backpacker, kami berprinsip tentang pengeluaran biaya yang minim untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal. Sehingga liburan pun bukan hanya sekadar liburan, tapi juga penuh dengan pengalaman.Pada awalnya, saya dan 2 orang teman akan liburan ke salah satu pantai di Sukabumi yaitu Pantai Ujung Genteng. Namun, karena cuaca yang tidak mendukung, kami pun membatalkan niat tersebut dan mencari tempat tujuan lain. Akhirnya kami memilih Yogya sebagai tujuan liburan kali ini. Hari itu juga, kami langsung bergegas menuju stasiun untuk membeli tiket kereta dari Bandung menuju Yogya. Tetapi, tiket kereta kelas ekonomi sudah habis di Stasiun Kiara Condong. Kami pun mencarinya ke Stasiun Bandung. Alhamdulillah kami dapat tiketnya meskipun itu tiket kelas Bisnis Lodaya Malam, seharga Rp 110.000. Sedangkan tiket kereta kelas ekonomi harganya Rp 35.000. Walaupun cukup mahal, yang penting kami bisa ke Yogja lah.Bermodal nekad dan tekad yang kuat untuk liburan, kami menuju Stasiun Bandung pukul 18.00 WIB padahal keretanya sendiri berangkat pukul 20.00 WIB. Beberapa jam berlalu, kereta sudah tiba dan dengan mengucap Basmallah kereta menuju Yogya pun berangkat. Keuntungan menggunakan kereta bisnis adalah lebih nyaman dan kereta pun lebih cepat sampai ke Yogya.Delapan jam pun berlalu hingga kami tiba di Stasiun Tugu, Yogya. Turun dari kereta, kami istirahat sejenak dan mencari masjid untuk ibadah sekaligus mengisi daya baterai ponsel. Setelah 2 jam di masjid, kami pun bergegas mencari penginapan untuk menyimpan barang-barang. Akhirnya kami mendapat penginapan di daerah Sosrowijayan, dekat Malioboro. Harga penginapannya relatif murah, Rp 80.000 per malam, dengan fasilitas 1 kasur, kamar mandi dalam, dan kipas angin. Kebetulan di sekitar penginapan, terdapat banyak wisnus dan wisman yang menarik untuk diajak ngobrol. Sayangnya penginapan kami dekat dengan sarkem alias Pasar Kembang, yang merupakan tempat prostitusi. Akan tetapi, penginapan di sini cukup aman dan juga nyaman.Setelah kurang lebih 2 jam di penginapan, kami bersiap untuk menelusuri tempat-tempat wisata yang ada di Yogja. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Candi Borobudur, salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia. Untuk menuju kesana cukup mudah, pertama kami naik Transyogya dari shelter Malioboro 1, lalu turun di Shelter Ahmad Dahlan dan lanjut ke Terminal Jombor. Untuk naik Transyogya, kami hanya perlu membayar sekali ketika pertama masuk shelter, yaitu Rp 3.000. Di terminal Jombor, kami naik Bus Cemara Tunggal yang langsung menuju daerah Candi Borobudur dengan biaya Rp 15.000 per orang. Kami turun di Terminal Drs Prajitno dan lanjut naik Andong dengan harga Rp 20.000. Perjalanan dari Malioboro ke Borobudur juga tidak terlalu lama, sekitar 1,5 jam.Di Borobudur ada seorang traveler asal Makassar juga yang ikut bareng kami. Biaya masuk Borubudur sekitar Rp 30.000. Karena waktu itu hari Jumat, pengunjungnya pun tidak terlalu ramai dan sedang ada para murid asal Jepang yang sedang melakukan study tour. Juga terlihat beberapa wisman yang sedang meneliti seperti arkeolog. Borobudur siang hari sangat panas, dan kata orang sekitar sana pun lebih bagus kalau datang dari sore menjelang malam, sambil melihat sunset yang indah. Tapi tak apa lah, setelah sekitar 2 jam berjalan-jalan dan berfoto di Candi Borobudur, kami menuju ke museum yang ada di dekat sana yaitu Museum Unik Indonesia. Di dalam museum, ada benda-benda unik dari Indonesia seperti candi terkecil di dunia yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar, lalu ada buku terbesar di dunia dengan ukuran 3x3 meter, patung-patung unik, dan lainnya. Juga ada pemutaran film dokumenter ketika Gunung Merapi Meletus. Biaya masuk museum sekitar Rp 3.000. Selesai dari museum, kami shalat Jumat terlebih dulu, lalu dilanjutkan dengan makan dan membeli pernak pernik khas Borobudur. Setelah itu, kami kembali ke penginapan. Rute pulang pun sama dengan rute ketika pergi.Sesampainya di penginapan, kami istirahat, mandi, kemudian melanjutkan lagi perjalanan di Yogya. Ketika sore menjelang malam kami memutuskan untuk wisata kuliner dan mencoba beberapa makanan khas Yogya seperti nasi kucing, rawon, gudeg, dan lain-lain. Untuk masalah harga, jangan khawatir, karena harga makanan di sini relatif murah namun enak dan mengenyangkan. Di dekat stadion bola, ada sebuah tempat makan lesehan di pinggir jalan. Menunya adalah nasi goreng dengan daging sapi. Memang kedengerannya biasa, namun harganya juga murah dan cita rasa dari nasi goreng ini beda dari yang lain. Tidak heran, dari awal buka sampai menjelang tutup, tempat makan ini tidak pernah sepi pembeli. Setelah makan, perjalanan dilanjutkan dengan menikmati indahnya kota Yogya di malam hari. Kami berjalan menuju tempat-tempat yang unik, seperti patung dan tugu-tugu. Jalanan Yogya kalau malam hari cukup aman. Di sini tidak ada preman, tapi banyak waria yang terkadang meresahkan. Setelah puas berjalan-jalan, sekitar tengah malam kami kembali ke penginapan dan beristirahat.Pagi keesokan harinya, kami berjalan-jalan di sekitar Malioboro dan juga Pasar Bringharjo untuk membeli oleh-oleh. Sekitar 3 jam berkeliling dan membeli oleh-oleh, kami pun melanjutkan perjalanan liburan. Tujuan kali ini adalah Bukit Kaliurang di Sleman, yang merupakan salah satu kaki Gunung Merapi. Dari sini, kami bisa melihat langsung Puncak Gunung Merapi, pemandangannya juga cukup indah dengan cuaca yang tidak terlalu panas. Biaya masuk ke Kaliurang adalah Rp 2.000 per orang. Di dalamnya ada tempat tempat makan, air terjun, gua, juga banyak terdapat hewan seperti monyet.Selain itu, juga ada wisata jeep untuk menelusuri daerah-daerah di Gunung Kaliurang. Harga sewanya cukup mahal, yaitu Rp 250.000, 1 jeep bisa dinaiki 5 orang. Di dekat sana juga ada daerah yang bernama Kaliadem, yang merupakan desa tempat bermukimnya alm. Mbah Maridjan. Untuk bisa menuju ke Kaliurang sendiri, dari Malioboro kita cukup naik Trans Yogja dan lanjut naik Elf. Tapi ada 1 hal yang harus di perhatikan di Kaliurang, di sana sudah tidak ada kendaraan umum yang beroperasi lagi mulai pukul 16.00 WIB. Berhubung kami tidak tahu, maka kami pun harus berjalan kaki dan menumpang pada pick-up yang lalu lalang menuju Yogja.Ketika tiba lagi di Yogya, kami langsung menuju ke tempat pembuatan Bakpia. Selain bisa membeli bakpia, kami juga bisa melihat proses pembuatannya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke daerah Alun-alun Selatan dan Keraton, kami menaiki becak dengan harga Rp 30.000 untuk perjalanan pulang pergi. Kebetulan, di sana sedang ada semacam festival dan pasar malam yang berlangsung. Kami juga bisa melihat orang-orang yang sedang berusaha melewati beringin kembar dengan mata tertutup. Berdasarkan mitos, jika Anda bisa melewati tengah tengah pohon beringin kembar dengan mata tertutup, maka Anda akan dapat rezeki. Ya, tapi bagaimanapun itu hanyalah mitos. Setelah berjalan-jalan di sekitar sana, tak terasa sudah jam 01.00 dini hari, kami pun segera kembali ke penginapan dan langsung tidur. Sebab, kami dapat tiket kereta menuju Bandung pukul 08.00 WIB, dan sialnya kami tidak kebagian kereta kelas ekonomi lagi. Kami terpaksa menaiki kereta bisnis.Biaya yang kami habiskan untuk liburan kali ini kurang lebih Rp 500.000 per orang. Itu pun karena kita pulang pergi naik kereta kelas bisnis dan sudah termasuk biaya untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya harga ini masih bisa ditekan menjadi sekitar Rp 300.000, jika naik kereta kelas ekonomi. Tetapi, liburan kali ini sangat berkesan dan tak menghilangkan konsep backpacking.Satu pelajaran yang kami ambil dari perjalanan ke Yogya adalah jangan menentukan tempat liburan dengan mendadak. Buatlah perencanaan yang cukup matang, carilah info sebanyak mungkin sebelum menuju suatu tempat, dan jangan malu untuk bertanya. Karena malu bertanya, sesat di jalan.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA