Tawangmangu, Sebuah Fenomena yang Tidak Masuk Akal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tawangmangu, Sebuah Fenomena yang Tidak Masuk Akal

Annisa Citra Setiacahyani - detikTravel
Minggu, 18 Des 2011 09:05 WIB
Jakarta - Mengisi waktu liburan semester, kami menjelajah wisata alam yang ada di Kota Solo dan sekitarnya. Tawangmangu merupakan salah satu daerah yang kami kunjungi. Daerah yang sangat sejuk karena letaknya di lereng Barat Gunung Lawu. Setelah menempuh perjalanan selama 50 menit dari Kota Yogyakarta ke Kota Solo dengan mobil, kami harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam lagi untuk mencapai daerah Tawangmangu. Memasuki daerah Tawangmangu, kami segera membuka kaca mobil dan di sambut oleh sejuknya angin yang menerpa wajah kami. Tingkat polusi udara yang masih sangat kecil dan keindahan pemandangan Gunung Lawu serta hutan wisata membuat kami enggan menutup kaca mobil untuk menikmati keindahan alam ini.Fenomena yang Tidak Masuk AkalSebelum sampai di air terjun Grojogan Sewu, kami melewati bukit yang penuh dengan makam. Memang bukit tersebut dijadikan tempat pemakaman oleh warga. Kami mendapat informasi dari teman yang juga ikut dalam perjalanan ini bahwa ada sebuah bangunan yang berisi makam dan terdapat jendela pada bangunan tersebut yang terbuka dan menutup dengan sendirinya padahal tidak ada rumah warga di kawasan tersebut. Karena penasaran, kami pun berhenti dan melihat ke arah bangunan yang teman kami maksud. Kami harus berhenti karena letak jalanan dan bukit yang tidak dekat sehingga harus diperhatikan baik-baik. Setelah kami perhatikan, memang benar jendela pada bangunan tersebut bergeser ke kanan dan terbuka, kemudian jendela tersebut bergeser ke kiri dan tertutuplah jendela tersebut. Seketika kami pun merinding karena bukit tersebut tidak ada pemukiman warga, lantas apa yang menyebabkan jendela itu bergeser ke kanan dan ke kiri. Fenomena ini sudah menjadi buah bibir warga. Setiap pengunjung yang akan ke daerah Tawangmangu menyempatkan diri untuk melihat fenomena aneh ini.Grojogan SewuSampai di daerah Tawangmangu, kami langsung menuju air terjun Grojogan sewu. Kami menuruni banyak tangga untuk menuju air terjun dan ditemani kera-kera yang berada di pohon-pohon, kera-kera ini sangat jinak namun kami harus berhati-hati terhadap barang bawaan karena mereka suka mengambil barang yang berwarna cerah dan mengkilat. Hutan wisata Grojogan Sewu merupakan rumah bagi hewan primata ini dan fauna lainnyaSuara deburan air pun semakin mendekat dan sampailah kami di air terjun Grojogan Sewu. Sungguh indah memang air terjun setinggi 80 meter ini. Udara yang sejuk dan dinginnya air memang menghilangkan penat. Kami dapat bermain air di bawah aliran air terjun ini. Terdapat sebuah jembatan kecil yang merupakan tempat pengambilan foto yang bagus dengan latar belakang air terjun.Tempat wisata ini dilengkapi dengan warung-warung makan, mushola, MCK, dan sebuah kolam renang. Wisata yang tepat bila anda mengajak keluarga anda ke sini.Kami pun menyempatkan waktu untuk menyantap sate kelinci yang banyak dijual di warung-warung makan di Grojogan Sewu ini. Cukup dengan harga Rp10.000,00 per porsi sudah bisa membuat perut kami kenyang dengan hidangan sate kelinci yang sangat nikmat. Bagi Anda yang tidak menyukai sate kelinci jangan khawatir karena disini juga tersedia menu lain yang dapat anda santap dengan harga yang sangat terjangkau.Selama 2 jam kami menikmati wisata alam grojogan sewu dan gerimis pun menyudahi kami menikmati keindahan alam ini. Kami pun segera naik keatas agar tidak kehujanan. Setelah sampai diatas, terdapat papan yang bertuliskan bahwa kami telah melewati 1250 anak tangga. Memang tempat wisata ini tidak ada duanya, tidak hanya membuat pikiran menjadi fresh namun juga menyehatkan badan kita. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads