Traveling dan Aksi Sosial di Ajang GMT 2
Selasa, 27 Sep 2011 17:34 WIB

Nurul Hoeda
Jakarta - Bagaimana seandainya 700 pemulung berparas cantik, sexy, dan ganteng berkumpul di suatu tempat untuk membersihkan sampah secara serentak? Pasti seluruh kawasan tempat mereka berkumpul menjadi bebas sampah, dan lingkunganpun akan jauh dari sarang penyakit. Selain itu, acara mereka layak disiarkan di televisi karena paras para pemulung yang sangat "camera face" dan beda dengan paras pemulung kebanyakan.Itulah yang terjadi pada minggu lalu 17 September 2011. Bertempat di Pulau Tidung, salah satu pulau eksotis dan mempunyai potensi pariwisata yang mejanjikan di sebelah selatan Kepulauan Seribu. Wajah wanita cantik dan pria tampan berperan menjadi pemulung dadakan untuk membersihkan Pulau Tidung dari sampah dalam charity event bertajuk "Gabung Mulung Tidung Season 2" yang akrab disebut dengan akronim GMT 2. Acara ini diselengarakan oleh www kakigatel dot com, salah satu media sharing di dunia maya bagi para pecinta traveling dan para aktifis peduli lingkungan. Acara GMT kali ini adalah kedua kalinya di adakan setelah sukses menggelar GMT pertama empat bulan yang lalu dengan 250 peserta. Kali ini program GMT 2 diikuti oleh hampir 700 peserta, dari latar belakang yang berbeda, baik dari penduduk lokal, luar daerah, bahkan dari mancanegara. Suatu angka yang fantastis untuk event semacam ini.Seperti namannya, acara ini diisi dengan membersihkan kawasan Pulau Tidung dari sampah. Sudah menjadi rahasia umum, laut di Kepulauan Seribu terutama di jalur menuju Pulau Tidung kondisinya sudah sangat memperihatinkan. Banyak sekali sampah bertebaran di laut lepas. Seperti pengalaman saya saat pertama kalinya mengunjungiΒ Pulau Tidung bulan April lalu, kapal very yang saya tumpangi berhenti di tengah laut gara-gara terdapat sampah yang menyagkut di baling-baling kapal, sehingga menghambat perjalanan kami saat itu. Namun kali ini, kejadian semacam itu tidak lagi terulang, kondisinya sudah berubah semenjak program GMT secara konsisten di jalankan. Selain diminati oleh para pecinta alam dan para pecinta traveling, acara ini mendapat apresiasi dari pemerintah propinsi DKI Jakarta, diwujudkan dengan hadirnya para pejabat DKI pada acara malam harinya di depan kantor kelurahan Pulau Tidung Besar, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.Selain membersihkan Pulau Tidung dari sampah, kegiatan GMT 2 juga diisi dengan acara pendukung lainnya seperti- penanaman pohon bakau secara massal,- pembuatan taman baca di SD Kelurahan Pulau Tidung Besar, dan-Β penanaman batu kubus di perairan laut sekitar pulau Tidung.Acara GMT2 kali ini mengambil tema "Bersih Tidungku, Cerdas Generasiku". Saya merasa tertarik dengan event ini, dan saya memutuskan untuk bergabung bersama mereka dengan membayar Rp190.000,00 untuk segala keperluan di sana nanti (bayar penyeberangan kapal, akomodasi, biaya makan, dan seragam kaos peserta).Pulau Tidung Bebas SampahDari 700 an peserta GMT2, panitia membagi peserta menjadi 32 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 20-30 orang yang dipimpin oleh seorang team Leader. Saya tegabung di tim 9 pimpinan mbak Listyani. Kami mendapat jatah untuk membersihkan sampah di sekitar anjungan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil. Masing-masing personil tim mendapat jatah memungut sampah berdasarkan jenis dan tipe sampah, kebetulan saya kebagian untuk memungut sampah jenis kaca, gelas, botol, dan jenis sampah padat lainnya yang sukar diurai oleh tanah. Setelah semua peserta berkumpul di lapangan dermaga Tidung, kami pun mulai mejalankan tugas sesuai dengan jatah tugas masing-masing.Setelah sampah-sampah terkumpul, kami menampungnya di tempat penampungan sampah yang sudah ditentukan oleh panitia. Lumayan banyak sampah-sampah yang tim saya kumpulkan. "Mudah-mudahan bisa menjadi kontribusi di pulau ini dalam menjaga kebersihan pulau," ucapku dalam hati.Penanaman Masal Pohon BakauPenanaman pohon masal dilakukan oleh anak-anak SD Pulau Tidung dengan dibantu oleh beberapa tim GMT 2, mereka berseragam pramuka lengkap, sebagai simbol cinta lingkungan. Ada ratusan anak sekolah terlibat dalam aksi menanam pohon bakau di event GMT 2. Tujuan ditanamnya pohon bakau di sepanjang Pantai Pulau Tidung adalah untuk mencegah abrasi air laut, selain sebagai pemecah gelombang, meskipun ombak dipulau ini tergolong kecil (tidak sampai setinggi satu meter).Β Selain itu, fungsi pohon bakau adalah untuk menjaga ekosistem laut di sekitar pulau yang berpenduduk sekitar 4000-5000 jiwa ini, sehingga akan tercipta keharmonisan kehidupan alam di sepanjang garis Pantai Tidung yang mulai ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.Pembuatan Taman BacaAksi pembuatan taman baca ini dipersembahkan untuk mendukung peningkatan intelektualitas dan mencerdaskan generasi penduduk pulau Tidung, serta dalam rangka untuk mengimbangi perpustakaan sekolah yang masih minim fasilitas.Saat ini di kelurahan Pulau Tidung Besar terdapat sebuah Sekolah Dasar , sebuah Madrasah TPA, sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah, sebuah sekolah Aliyah, dan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan dan Kelautan. Betapa masyarakat Tidung sangat antusias dalam menempuh pendidikan.Untuk mengisi buku-buku koleksi taman baca, setiap peserta GMT 2 dipersilahkan menyumbangkan buku-buku layak pakai untuk dibawa pada saat acara ini berlangsung.Pelatihan Pemakaian Batu KubusSeperti diketahui, Pulau Tidung dikelilingi oleh ribuan terumbu karang yang eksotis yang berfungsi sebagai filter sehingga mampu membuat air sumur di pulau ini menjadi tawar. Pelatihan Pemakaian Batu Kubus ini ditujukan kepada masyarakat Nelayan Pulau Tidung. Batu Kubus berfungsi sebagai pengganti jangkar pada saat kapal nelayan disandarkan,karena penggunaan jangkar dinilai bisa merusak ekosistem dan kelangsungan hidup terumbu karang di pulau ini. maka dari itu, aksi ini diterapkan pada event GMT 2 sebagai ajang kampanye pemakaian batu kubus.Setelah agenda diatas selesai dilakukan pada hari pertama, agenda di hari kedua adalah acara bebas. Acara ini dimanfaatkan oleh seluruh peserta untuk menikmati segala pemandangan eksotis yang tersedia di pulau Tidung. Di antaranya:Ber-snorkeling ria melihat terumbu karang di pulau Tidung dan sekitarnya, seperti pulau Beras, pulau Payung, dll. (biayas sewa alat snorkling antara 25-35 ribu/orang, ditambah sewa kapal keliling pulau Rp. 300.000,-/kapal untuk 20-30 orang).Permainan Banana Boat dan spead boat (biaya nya sekitar Rp. 35.000/orang)Diving ria menyelami indahya panorama bawah laut pantai Tidung (biayanya berkisar Rp. 300.000 β 500.000,-/orang)Flying Fox (biayanya berkisar Rp. 35.000/orang)Bermain Kano menyeberang ke puau Tidung Kecil (biaya nya sekitar 25-35 ribu/orang).Barbeque di Tempat Pelelangan Ikan Dermaga Dua Pulau Tidung (bahan ikan,cumi, atau udang dijual perkilo, langsung tawar menawar di pelabuhan).Wisata Kuliner yang berjejer di sepanjang pantai Tidung (makanan dna minuman khas pesisir dengan harga yang variatif).Berburu kerajninan tangan khas Tidung (baju khas tidung, gantungan kunci, gelang, kalung, asbak dan kerajinan tangan lainnya yang dibuat oleh penduduk pulau Tidung)Mandi dan terjun di jembatan cinta pulau Tidung (konon jika seseorang yang terjun bebas ke laut dari jembatan setinggi 5-7 meter ini, akan lekas mendapatkan jodoh, terjun dijembatan cinta bisa dibilang wajib. Oleh karenanya setiap wisatawan yang belum melakukan terjun di jembatan ini, dianggap belum mengunjungi pulau Tidung).Bersepeda mengelilingi pulau Tidung (harga sewa Rp15.000,-/ unit) Dan masih banyak lagi permainan yang tersedia di pulau sepanjang 4-5 km ini.Sayapun puas mencoba sebagian besar permainan yang tersedia. Sungguh kegiatan yang komplit dan pas untu mengisi liburan ku kali ini. Selain berwisata melepas jenuh, melalui event GMT 2, saya bisa melakukan aksi sosial, ber wisata budaya, wisata religi, dan wisata kuliner di Pulau Tidung.Semoga aksi serupa bisa dilakukan di masa-masa mendatang, dan saya akan selalu menanti aksi serupa dimasa mendatang, karena Saya merasa telah menjadi bagian dari masyarakat pulau Tidung dan merasa ikut menjaga kebersihan pulau serta kelestarian terumbu karang di pulau Tidung.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia