Pantai Amal Nan Jauh di Pulau Kahatulistiwa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pantai Amal Nan Jauh di Pulau Kahatulistiwa

Aymara Apache - detikTravel
Kamis, 06 Okt 2011 10:07 WIB
Jakarta - Awalnya pertemuan kami lewat chatting di YM, berlanjut dengan bertukar nomor telepon dan dengan komunikasi yang intens membuat kami cepat akrab. Bahasan yang luas, sharing atau berbagi cerita dan pastinya diselingi dengan canda tawa semakin membuat kami akrab.Tidak di rencanakan dan mengalir begitu saja, ketika kukatakan pada kawanku itu, bolehkah aku akan mengunjungi tempatmu? Pertanyaan yang mungkin basi. Kawanku mengiyakan dan tanpa pikir panjang lagi aku hunting tiket ke sana kemari dan akhirnya tiket di tangan dan tinggal berangkat. Alasanku ke sana  yang pertama karena pulau itu adalah pengalaman pertamaku, tanah khatulistiwa, pulau terbesar kedua di Indonesia setalah bumi cendrawasih. Dan, yang kedua adalah untuk melihat alam dan budayanya walaupun mungkin tidak cukup waktu untuk itu, karena hanya melihat sekilas saja. Waktunya tiba dan aku menuju ke Tarakan.Aku dijemput di Bandara Tarakan, dengan carrier yang besar aku menginjakkan kaki di Bumi Khatulistiwa. Aku menikmatinya, jalan-jalannya begitu lengang dan rapih. Namun kawan, destinasi ini lah yang membuat moment itu tak terlupakan walaupun pantainya tidak terlalu bagus. Yup, Pantai Amal namanya, pantai yang lumayan jauh dari kota tempatku menginap. dengan bersepeda motor dengan kawanku itu, aku menempuh perjalanan yang seru.  Jalan-jalan begitu sepi, dan bau minyak bumi begitu terasa ketika kami akan memasuki sebuah kampung. Rumah-rumah asli suku Dayak masih terlihat di pinggir jalan, rumah panggung, dan yang khas adalah ukirannya.Kami tiba tepat sore hari, segera kami pesan kelapa muda, dan tentunya adalah makanan khas di pantai itu. Kerang, udang, dan kepiting, waw luar biasa. Di sela-sela waktu makan kami. Aku melihat benda yang sangat besar muncul dari dasar lautan. Ya, benda yang besarnya luar biasa itu bagaikan bola api raksasa yang keluar dari tungku yang juga luar biasa besar, aku tak paham pertamanya, aku pikir apa yang terbakar di tengah laut. Lama kelamaan benda besar itu bulat sempurna karena ketidak tahuan aku, sangat disayangkan momen itu tidak aku abadikan dengan sempurna ketika dia muncul dari dasar laut. Momen itu aku abadikan hanya ketika sudah keluar dari lautan dan aku sangat-sangat menyesal dengan ketidak tahuanku itu.Tapi kawan, terlepas dari kekecewaan itu, sering aku tulis bahwa dengan melihat fenomena alam baik di gunung, di laut atau dimanapun yang berhubungan dengan petualangan dan penjelajahan akan membuat kita bijak, baik disadari atau tidak. Dan, tahukah kawan jika kau mengerti alam adalah sahabat sejati. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads