Backpacking ke Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Kamis, 10 Nov 2011 14:51 WIB

Flicka Stevie
Jakarta - Ini adalah perjalanan kedua ke luar kota bersama Seus Seus Sick (My girls genk) yang sebelumnya mengadakan traveling ke Pantai Pangandaran. Kali ini backpacking kami menuju UK, bukan United Kingdom lho tapi Ujung Kulon, tepatnya Pantai Ciputih Ujung Kulon. Karena waktu yang sempit, kita berencana berangkat dari Sabtu subuh.Perjalanan dimulai dari rumah salah satu teman kita yang berada di daerah Karawaci, Tangerang menuju Terminal Kalideres dengan menaiki taksi "si Biru" (padahal sebelumnya sudah booking "si Putih" tapi nggak datang-datang). Pukul 04.00 WIB "si Biru" meluncur, padahal sebenarnya Bus Murni yang akan kita naikin menuju Ujung Kulon itu melewati daerah Cikokol, tetapi karena takut penuh dan kita berenam juga takut tidak mendapatkan tempat yang "PW".Akhirnya nggak lebih dari setengah jam kita sampai juga di Terminal Kalideres. Bus Murni sudah "nangkring" dengan cantik di depan pintu keluar terminal dan masih kosong. Jadi, kita bisa mendapatkan tempat duduk yang "PW". Setelah lama mengetem, bus pun akhirnya jalan menuju Ujung Kulon. Kira-kira jam 5 pagi dengan sangat lambat sambil mengisi penuh armada busnya, tarif bus ini adalah Rp25.000,00 per orang.Akhirnya jam 10 pagi kita sampai di Terminal Labuan. Dari situ kita nyambung lagi naik ELF dengan tarif Rp25.000,00 per orang menuju UK. Karena ELF cuma satu-satunya armada yang melewati pantai yang dituju maka sama seperti bus Murni, ELF ini pun harus menunggu penuh dulu baru bisa berangkat.Perjalananpjuga terdapatun berlanjut, ELF non AC ini sempat berhenti lama di Pasar Panimbangan karena di sini Kang Supir ELFnya pun berbelanja (entah itu untuk dirinya ataupun pesanan orang lain). Karena memang cuma di pasar ini lah kita bisa membeli perlengkapan rumah tangga ataupun makanan. Setelah sekitar 1 jam berhenti, kita melanjutkan perjalanan dengan full penumpang alias empet-empetan, nggak ada lagi istilah 4-6 kaya di angkot. Bahkan di satu tempat ELF sempet mengangkut anak-anak sekolah untuk duduk di atas atap ELF yang sebelumnya juga sudah menangkring barang belanjaan dari pasar tadi.Perjalanan menuju UK ini rintangannya dashyat banget lho. Jalanannya yang naik turunan terasa seperti naik halilintarnya Dufan. Selain itu, debu yang tebal pula plus disisipin aroma-aroma bau badan para penumpang yang semeriwing. Akhirnya menjelang tengah hari sekitar pukul 12.00 WIB sampailah kita di Ciputih Beach Resort."Taraaaa..." Disambutlah kita oleh para among tamu and room boy-nya yang mengejutkan di sini adalah resort yang lumayan besar ini. Ternyata cuma kami yang menginap saat itu. Ya, katanya sih jarang-jarang ada yang mau ke sana secara lagi pusa. Kalaupun ramai itu saat long weekend atau tanggal merah.Β Tibalah di lobi resort, sang resepsionispun kaget ternyata kita ini berenam dan kita mem-booking kamar yang view pantai. Ternyata kamar yang kita booking itu untuk berempat dan bukan view pantai. Akhirnya setelah ngotot-ngototan yang cukup panjang dengan marketing hotel danΒ Hikari Tours akhirnya kita tetap mendapat kamar view pantai. Harga setiap kamarnya berkisar Rp400.000,00 per malam dan kita berenam berada di satu kamar (plus 2 extra bed). Nggak sia-sia perjalanan dari Tangerang, kalau hasilnya itu pantai yang keren banget, pasirnya putih, dan ombaknya tenang.Setelah beres-beres dan makan pop mi, kita langsung terjun ke pantai, berenang, main air, dan kita jalan-jalan menyusuri pantai tersebut. Tidak lupa, kita juga foto-foto tentunya, berasa private beach, secara cuma kita berenam yang ada di situ."Sumpah pantainya itu keren banget, jernih, ijo banget, pasirnya juga putih banget, dan ombaknya pun tenang banget. Nggak pengen rasanya mengakhiri liburan singkat ini."Sebenarnya di sini juga ada ada kolam renangnya juga tapi kelihatannya kotor. Jadi, kita mengurungkan niat untuk nyemplung. Tapi, sayangnya resort ini nggak menyediakan peralatan renang ataupun snorkeling."Nyesel banget rasanya nggak punya alat snorkeling!"Hari suda menjelang malam dan perut pun sudah minta diisi. Resort ini ternyata menyediakan makan malam yang lumayan enak dan murah, sekitar Rp30.000,00 (ayam bakar + nasi putih). Malam ini kita lewati hanya dengan duduk-duduk manis di depan resort sambil ngitungin banyaknya bintang. Konon katanya kita bisa make a wish kalau ada bintang jatuh.Β Keesokan paginya, kita siap-siap untuk naik kapal dengan harga sewa Rp300.000,00 untuk nyeberang ke Pulau Mangir, pulau kecil tanpa penghuni. Kira-kira 15 menit sampailah kita di Pulau Mangir. Yang bikin nggak kalah keren dan menariknya pemandangan di sini asli keren dan cantik. Tapi, di sini memang ada spot untuk snorkeling.Β Tapi, lagi-lagi harus sedih banget karena kita nggak membawa alat snorkel dan kawan-kawan. Jadinya kita cuma bermodal pelampung. Oya, katanya Nadine Chandrawinata sering ke sini untuk snorkeling lho. Berenang, nyemplung-nyemplung, basah-basahan, main air, dan foto-foto pun berlanjut di pulau ini. Nggak berasa banget suda jam 10 malam dan saatnya balik ke resort.Kita check out jam 12 siang, rute untuk perjalanan pulang berbeda dengan berangkat. Dari resort kita suda menyewa ojek dengan tarif Rp10.000,00 per motor untuk ke Sumur. Rintangannya pun sama, penuh debu dan jalanannya rusak, sempat juga kita memotong jalan lewat pinggir pantai. Dan, kita bisa melihat lagi Pulau Mangir dari kejauhan.Akhirnya sekitar 20 menit kita sampai di Sumur untuk menunggu bus Damri yang akan nganterin kita ke Terminal Serang. Oya, kenapa kita nggak kembali naik ELF? Karena ELF cuma berangkat jam 5-6 pagi. Lanjut naik Damri dengan ongkos Rp25.000,00 saat itu jam 1 siang. Tracknya pun sama lebih dahsyat karena lebih terasa naik-turunnya jalanan. Karena Sang Supir yang ngebut, akhirnya sampailah kita di Terminal Serang jam 5 sore dan lanjut naik bus (lupa namanya) menuju Tangerang.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan