Candi Kamasutra? Candi erotis? Julukan bagi Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini membuat saya penasaran untuk melihat langsung seperti apa arsitektur bangunan yang didirikan sekitar abad ke 15 ini. Tanpa buang waktu begitu ada kesempatan hari ini (05/10/2010), kami segera mengarahkan kendaraan ke Desa Sukuh, Kabupaten Karanganyar. Tak perlu takut tersesat karena kita dapat bertanya arah kepada warga sekitar untuk bertanya arah. Jalan masuk menuju candi yang berjarak sekitar 2 kilometer menawarkan panorama hamparan hijau kebun teh yang seperti turut menemani kami sepanjang perjalanan menuju Candi Sukuh.
Sesampainya di pelataran parkir, udara segar langsung menyambut. Maklum saja, candi ini posisinya berada di 1.186 meter di atas permukaan laut jadi dijamin bebas dari polusi. Melihat arsitektur Candi Sukuh dari jauh yang berundak-undak, saya langsung teringat dengan piramida bangsa Maya di Amerika Selatan karena bentuknya serupa tapi tak sama.
Diburu rasa penasaran, kami segera menuju loket pembelian tiket masuk di bagian depan seharga Rp 2.500 per orang. Memasuki kawasan candi, saya segera mencari tahu mengapa candi ini diberi julukan demikian. Terdapat papan informasi di depan tapi karena ingin menguak sendiri rahasia Candi Sukuh, maka saya melewatkannya. Kemudian secara tak sengaja melintasi teras pertama candi, saya cukup terkejut karena didalamnya terdapat relief di lantai yang menggambarkan kejantanan pria dan kesucian wanita yang bersentuhan. Setelah mencari tahu, ternyata simbol ini merupakan lambang kesuburan, jadi bukan bermakna yang negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekedar info, Candi Sukuh ini merupakan candi termuda di Indonesia karena sejak runtuhnya Kerajaan Majapahit di abad ke 15 tidak ditemui lagi pembangunan candi di Indonesia. Sedikit tips, sebelum menuju candi ini yaitu agar memastikan kendaraan yang dipergunakan berada pada kondisi yang prima dikarenakan jalan masuk yang berupa kelokan, jurang dan tanjakan serta tidak meninggalkan sampah plastik atau benda-benda yang tidak dapat di daur ulang demi kelestarian dan kebersihan lingkungan Candi Sukuh.
Salam hangat dari Tim Petualang ACI wilayah Jawa Tengah & Jogja. (travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya