Lovina, di sini lah rumah persinggahan lumba-lumba yang bermigrasi dari Samudra Pasifik dan Hindia. Mamalia laut yang senang hidup berkelompok ini, selalu ingin bermain bersama kapal-kapal nelayan, mencari ikan kecil untuk dibagi berdua. Tak heran jika lumba-lumba sering disebut sebagai sahabat nelayan. Jalinan persahabatan mereka saling menguntungkan, terkait dengan persamaan kepentingan mencari kelompok ikan-ikan kecil di laut.
Kini, meski kapal nelayan di perairan Lovina sudah bergeser menjadi kumpulan jukung berisikan para penikmat atraksi lumba-lumba, janjinya untuk bermain bersama di pagi hari, tetap mereka tepati.
Di Kamis pagi itu pun, mereka berlompatan menyambut kedatangan para wisatawan. Keramahan mereka tetap tak berubah. Daya tarik itulah yang membuat pariwisata pantai Lovina berkembang pesat hingga didirikan sebuah monumen lumba-lumba pada tahun 1996.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kebingungan pencarian mereka, tiba-tiba satu lumba-lumba menyuguhkan tarian terbaiknya. Ia melompat 2 meter dari permukaan laut. Belum siap kami dengan kamera untuk mengabadikan, lumba-lumba itu sudah memberikan tarian kedua, melompat sambil melakukan spin di udara. Itu dia atraksi yang ditunggu para wisatawan. Tarian indah lumba-lumba di habitat aslinya. Atraksi akan berakhir jika lumba-lumba sudah merasa cukup mencari makan di daerah itu.
Terima kasih lumba-lumba untuk keramahan dan persahabatannya. Berkat hewan ini, perekonomian Lovina menjadi lebih baik (07/10/10)
Info:
Dolphin watching dimulai pukul 7
Berangkat dari pantai Lovina atau pantai hotel
Biaya sewa jukung Rp 300.000 β 500.000,-
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol