Mount Agung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mount Agung

Sathia - detikTravel
Jumat, 17 Jun 2011 17:00 WIB
nomor3.jpg
nomor6.jpg
dscf0061.jpg
dscf0075.jpg
dscf0035.jpg
d.jpg
Mount Agung
Mount Agung
Mount Agung
Mount Agung
Mount Agung
Mount Agung
Jakarta -

23 September 2009 :

Bangun pagi langsung buru-buru mandi, maklum setelah cita-cita yang cukup lama akhirnya kaki ini bakal nginjek juga ke pulau dewata, tempat yang kata orang-orang merepresentasikan Indonesia di mata dunia. Semua perlengkapan udah di packing dari kemaren malem. Tinggal nunggu Pa’de and Denok nih buat last check. Tiket udah ada semua udah siap. Bismillah….. berangkat dari rumah ke terminal untuk menuju bandara SOE-TTA.

Naik maskapai yang paling tenar di Indonesia, dapet harga promo. Secara hari ini adalah H+1 Idul Fitri, jadi orang-orang pada masih silaturahmi sama keluarga, kita ber-3 udah mau ke kampung orang...hehehehe, akhirnya…BALI….jam 23.30 WITA…

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baiknya seorang ibu yang bernama Reni (Thanks Mba) yang udah bela-belain jemput kita di Ngurah Rai bersama suami tercinta. Terus makan makanan pertama di BALI yaitu Nasi Kucing BALI, ga jauh beda sama jawa, sama-sama kecil terus meluncur ke rumah beliau dan langsung istirahat karena besok pagi harus langsung menuju Besakih (Entry Point gunung Agung)

24 September 2009 :

Angkot yang mau angkut kita ke Pure Besakih udah siap di depan Dangin Tangluk (tempat tinggal mba reni, tepatnya di denpasar) dengan tariff 100,000 kita bakal dianter langsung menuju Besakih. Sampe Besakih langsung negosiasi lagi sama pak supir untuk jemput kita setelah selesai pendakian, dan dia setuju. Menuju satu-satunya pos Polisi yang ada di Pure Besakih untuk daftar, dan makan waktu cukup lama untuk negosiasi masalah guide. Masalahnya ga ada budget besar untuk guide. Akhirnya disepakati harga guide 200,000. Pukul 16.00 WITA start tracking…

Tangga disamping pure besakih jadi tantangan yang pertama untuk dijajal sama kaki-kaki yang dari tadi udah pemanasan. Fiuhhhhh…panjang, tapi…..tinggi….cabeee deeeee….. berhenti di salah satu pure kecil sebelum masuk hutan, si guide langsung melakukan ritual, gw sama temen-temen asik foto-foto :D

Terus menerobos masuk hutan Gunung Agung, Gunung tertinggi di pulau dewata dengan ketinggian 3142 mdpl jadi satu motivasi sendiri buat tim untuk terus jalan walau pelan-pelan. Β 

Jam 19.00 WITA, gelapnya hutan dan sempit serta terjalnya jalur buat tim akhirnya memutuskan untuk buka tenda dan beristirahat malam ini. Ternyata karena sempitnya jalur, agak susah untuk cari tempat biar tenda bisa berdiri. Jadi tim terus jalan sampai ketemu tempat yang kira-kira bisa buat diriin tenda malem itu. Hampir 20.00 WITA, tenda akhirnya bisa berdiri…ahhhhhh…rumahku akhirnya berdiri :p, makan malam ditemani kopi susu yang hangat sambil terus bercengkrama bersama sakralnya malam pertamaku di Jalur Gunung Agung.

25 September 2009 :

Bangun Pagi, sarapan, packing terus Jalan lagi deh…wew….ternyata jalur langsung nanjak lagi di belakang tenda. Dalam hati sih bilang, β€œmakanya, mendingan jadi penyanyi dangdut deh daripada jadi pendaki”. Namanya Naik Gunung yaaaa otomatis jalannya kebanyakan naik, tapi Agung agak berbeda sedikit…tim dipaksa terus nanjak tanpa ketemu jalan datar sekalipun, yang ada jalan landai (tapi tetep nanjak). Terus naik dengan harapan bisa sampai ke puncak hari itu juga. Jam 2 siang akhirnya Puncak Agung mengintip dari sebelah kanan, wow….. terlihat jelas ke Agungan ciptaan-NYA. Semakin semangat walau harus lewati tebing batu yang cukup terjal. Tapi sayang Pa’de harus berhenti disini. Di jalur sebelum menuju batu agung. Kakinya udah gak kuat untuk dipaksa terus naik. Dan akhirnya tim terbagi jadi 2. Gue sama Denok bakal terus coba summit attack saat itu juga ditemani sama sang guide yang terus-terusan ninggalin kita selama perjalanan. Setelah persiapan yang minim akhirnya gue sama Denok terus jalan, barang-barang semua kita tinggal, gue Cuma bawa daypack untuk minum dan snack plus bendera MALILA (Organisasi yang sampe saat ini gue pertahanin). Akhirnya…Batu Agung…pos terakhir sebelum tracking menuju puncak…denok udah mulai lemah dan tertinggal cukup jauh dibelakang. Percobaan Summit….. Jalan ngga pake nge-dongak (ngeliat ke atas) nunduk aja biar ga ketipu sama puncak bayangan. Akhirnya…puncak bayangan 1..weeeww……masih ada puncak lagi ternyata. Tapi jalan lumayan sedikit landai dari puncak bayangan ke puncak selanjutnya. So gw sama denok bisa jalan bareng ke puncak itu yang ternyata itu juga hanya puncak bayangan. Ya….Puncak bayangan 2, si guide sudah asik duduk di situ nungguin kita ber 2 sampe. Dan dia bilang 20x dia sudah naik gunung ini, tapi belum pernah mau ke puncak sejati Agung, dikarenakan jalur yang curam dan kebetulan kekuatan angin waktu itu cukup buat badan gw yang beratnya 60 Kg (kurang lebih) goyang. Akhirnya setelah diskusi gue mutusin untuk tetep muncak sama denok , tanpa guide itu. Terus jalan pelan-pelan, sampe nemu gundukan pasir yang harus dilewatin biar sampe puncak. Menurut info yang gue dapet, jalur ini yang banyak nge-buat orang pulang nama, yaaah….gimana ngga, wong kepeleset pasti nyemplung jurang. Brrr…….denok hampir aja kepeleset. Akhirnya gw bilang die harus nunggu disitu tanpa lanjut, karena pijakan semua udah gembur. Dan badannya udah gak seimbang. So akhirnya gw terus coba summit sampai akhirnya…….

PUNCAK tertinggi di Pulau Dewata…3142 mdpl, ALHAMDULILLAH…..sendiri di puncak Cuma itu yang bisa gue teriakin….Terimakasih ya ALLAH…… foto-foto, ngbrol sama handycam yang terus merekam tiap detik keberadaan gw dipuncak, sampai pengibaran bendera MALILA untuk pertama kali di Puncak Agung.

Selesai itu semua, pulang deh…..

Jalur turun cukup membingungkan. Terutama dari puncak bayangan 1 ke batu agung, jangan terlalu ke kanan, karena batu agung ada di sebelah kiri. Hampir aja gue sama Denok nyasar.

Akhirnya ketemu sama Pa’De dibawah batu agung, dan ternyata logistic yang tadinya ada diluar udah berantakan diambil sama monyet. Beruntung masih ada sisa logistic di dalam carrier yang ngga dicolong sama tuh monyet. Tim terpaksa menginap lagi 1 malam di jalur turun. Karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan dan akhirnya 26 September 2009. Tim sampai dengan selamat di Pure Besakih.

Berikut adalah sebagian link tentang perjalanan yang bisa di tonton :

http://www.youtube.com/watch?v=MDZ6w4Hew7E

http://www.youtube.com/watch?v=ahrguzhVUic

http://www.youtube.com/watch?v=R6BubWlnucQ

Β 

Hide Ads