Setiap kali kami bertanya ke penduduk lokal tentang makanan favorit mereka di Pulau Selayar, jawabannya selalu sama.
Nasi Santan!
Penasaran untuk mencoba, kami pun berkunjung ke Kota Benteng untuk mencari yang namanya Nasi Santan ini.
Kota Benteng sendiri merupakan ibukota dari Kabupaten Selayar ini, sekaligus jantung kehidupan dari pulau ini.
Kami menemukan beberapa kedai kaki lima di dekat pelabuhan yang menjual makanan khas Pulau Selayar ini.
Di luar kedai tampak seorang bapak tengah sibuk membakar beberapa ikan dan cumi.
Memang ikan atau cumi bakar inilah teman makan dari si nasi santan tersebut.
Nasi santan sendiri merupakan nasi yang dimasak dengan menggunakan santan, daun pandan, dan garam sehingga rasanya menjadi lebih gurih.
Ikan yang biasanya dibakar adalah Ikan Longorang, Ikan Sunu, Ikan Katamba, atau Ikan Lajang.
Yang menjadi pilihan utama penduduk Selayar biasanya Ikan Longorang atau dalam bahasa Indonesia disebut Ikan Putih.
Selain dagingnya yang tebal berwarna putih, Ikan Longorang ini juga mempunyai sisik yang sangat halus, sehingga terkesan tidak memiliki sisik.
Untuk cumi, yang unik di Selayar ini, cumi yang dibakar tidak dibuang terlebih dahulu tintanya, karena tinta cumi itulah yang menambah rasa ketika dimakan bersama nasi santan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambal cobek-cobek ini juga tidak kalah uniknya, karena selain cabe rawit, cabe keriting, bawang merah dan garam, bahan lain yang tidak boleh dilupakan adalah kacang tanah dan belimbing.
Karena sudah mencoba Ikan Longorang untuk menu makan malam sebelumnya, saya pun akhirnya memesan nasi santan dengan cumi bakar.
Walaupun akhirnya jari-jari tangan menjadi belepotan berwarna hitam mengkilap akibat terkena tinta cumi, menikmati nasi santan dengan lauk cumi bakar yang sesekali dicampur dengan sambal cobek-cobek, di tepi pantai pula, benar-benar nikmat!
Β
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya