Orange Tak Selamanya Jingga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gilang Adhipratama|4994|SULUT & MALUT|49

Orange Tak Selamanya Jingga

Gilang Adhipratama - detikTravel
Senin, 09 Mei 2011 11:09 WIB
loading...
Gilang Adhipratama
diambil dari sudut pandang burung...
Dinding Benteng Orange yang kokoh
Bahan dasar dinding benteng ini menggunakan batu karang, batu gunung, dan sudah menggunakan semen.
Orange Tak Selamanya Jingga
Orange Tak Selamanya Jingga
Orange Tak Selamanya Jingga
Jakarta - Ada sebuah objek wisata sejarah di Gorontalo yang menarik perhatian saya. Namanya Benteng Orange. Mungkin anda berpikir sama seperti saya kalau benteng tersebut berwarna oranye. Betul? Mungkin saja.

 

 Ternyata tidak juga. Tidak sama sekali malah. Lalu kenapa dinamakan benteng Orange? anda pernah dengar kesebelasan tim Orange? itu kesebelasan Belanda. Jadi situs ini dinamakan benteng Orange karena benteng ini milik Belanda. Saya juga baru ‘ngeh’ kalo warna oranye sudah menjadi warna kebangsaan Belanda sejak dulu.

 

Mari kita runut ulang secara rapi tentang sejarah benteng ini. Sebenarnya benteng ini dibuat oleh Portugis pada abad 15/16. Nama asli benteng yang mempunyai ketinggian 50 meter dari permukaan laut ini sudah tidak diketahui.

 

Benteng ini mempunyai bahan dasar batu karang, batu gunung, dan kapur. Baru setelah Belanda tiba benteng ini diperbaiki dan menggunakan semen. Benteng yang berada di bukit Arang kecamatan Kewandang Provinsi Gorontalo ini mempunyai bangunan utama dengan panjang 40 meter x 32,5 meter, tinggi dinding 4 meter dan tebal dinding hingga 60cm.

 

Pembuatan benteng ini dilakukan dengan gotong royong rakyat. Batuan di distribusikan secara estafet dari tangan ke tangan hingga pada tumpukan batu. Getah pelepah daun rumbia menjadi perekat yang efektif untuk menyatukan batu gunung, batu karang, pasir, dan kapur tadi.

 

Kedatangan Belanda pada abad 17 membuat bangsa Portugis terdesak dan pulang kembali ke negerinya. Lalu Belanda menambahkan bangunan, memperbaiki konstruksi bangunan.

 

Karena Belanda yang terakhir menggunakan benteng ini, maka Belanda pula yang memberikan nama Benteng Orange. sayang sekali fakta-fakta sejarah tentang keberadaan benteng ini pada jaman Portugis sudah tidak ada. Atau mungkin sejarah itu udah tersimpan di arsip nasional Belanda? Ini yang belum sempat saya telusuri.

 

Benteng Orange kini masih kokoh berdiri. Jika berkunjung ke benteng ini kita seakan dapat merasakan gagahnya benteng ini pada waktu dulu, pada saat benteng ini masih terawat. Tapi ingat, benteng ini tidak berwarna jingga.

Hide Ads