Hari ini (9/10) adalah hari terakhir kami menjelajah Kepulauan Seribu. Dari Pulau Kotok, kami dijemput sama boat sewaan yang akan membawa kami ke beberapa pulau lagi sebelum akhirnya berlayar menuju Muara Angke. Kembali ke Jakarta.
Pulau pertama yang kami singgahi adalah Pulau Karya. Pulau ini difungsikan sebagai rumah dinas Pemkab Kepulauan Seribu dan kantor Polres dan Koramil. Di sini semua bangunannya tertata dengan rapi dan suasana pulaunya lebih asri dibandingkan dengan dua pulau tetangganya, Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Tempat pemakaman umum untuk ketiga pulau ini juga dipusatkan di pulau Karya. Saya membayangkan jika setiap ada yang meninggal di pulau tetangga harus dibawa ke pulau ini untuk dikuburkan dengan menggunakan boat. Aduh, lama sekali ya prosesnya?
Setelah berkeliling, kami kembali ke boat dan menyebrang ke Pulau Panggang yang hanya ditempuh kurang dari lima menit. Selain di Pulau Tidung, Pulau Panggang juga memproduksi dodol rumput laut dan manisan rumput laut. Sudah pasti mereka juga memiliki kebun rumput laut di pantainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya dan Yip-yip keluar masuk gang yang dipagari rumah yang saling dempet dan anak-anak yang bermain di pinggir gang yang sudah sempit. Kami mencari rumah yang menjual dodol dan manisan rumput laut. Selama menuju rumah si penjual, saya melihat penjual rujak dan gorengan berlalu-lalang menjajakan makanannya. Ada banyak sekali kios yang menjual sosis panggang di sini.
Melihat kondisi rumah-rumah di pulau ini, saya menjadi miris. Banyak sekali rumah yang sudah reot dan kotor. Entah bagaimana dengan kondisi kesehatan mereka yang tinggal di daerah ini. Perekonomian keluarga yang sulit dan pengobatan yang masih belum gratis.
Kami menemukan rumah yang memproduksi dan menjual makanan khas Kepulauan Seribu ini. Dodol dan manisan yang terbuat dari rumput laut. Perbungkusnya dijual seharga Rp. 5.000,- Sayangnya mereka sedang tidak memproduksi makanan ini dengan jumlah yang banyak karena cuaca yang kurang mendukung. Untuk membuat dodol, mereka perlu terik matahari untuk menjemur rumput laut dan dodol yang sudah dimasak.
Selanjutnya kami bertolak ke Pulau Burung. Pulau yang menjadi habitat dari berbagai jenis burung air.












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo