Momen Indah di Kawah Ijen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dita Wisnuwardani|4118|JATIM|19

Momen Indah di Kawah Ijen

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Kamis, 12 Mei 2011 13:10 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Danau kawah yang mengintip dari balik asap tebal
Danau kawah yang mengintip dari balik asap tebal
Danau kawah yang mengintip dari balik asap tebal
Momen Indah di Kawah Ijen
Momen Indah di Kawah Ijen
Momen Indah di Kawah Ijen
Jakarta -

β€˜Come, come, vous pouvez, vous pouvez, allez, l'esprit ... Vous avez atteint le sommet, vous devriez voir le beau paysage. Beautiful! TrΓ¨s belle!’

Seorang wisatawan yang berasal dari Perancis dengan penuh semangat mendorong saya untuk meneruskan perjalanan hari itu. Pada saat kami berpapasan, saya sedang berjalan kaki menaiki jalur menanjak menuju puncak gunung untuk menyaksikan panorama Kawah Ijen yang cukup terkenal. Jalan setapak sepanjang kurang lebih 3 km, yang mana sebagian besarnya merupakan tanjakan curam, benar-benar menguras tenaga saya, terutama karena tubuh masih terasa lelah setelah beberapa hari sebelumnya saya bersama rekan tim menjelajahi beberapa objek wisata yang membutuhkan tenaga ekstra untuk dapat dijangkau.

Saya sudah nyaris menyerah ketika nafas terasa habis di tengah sebuah tanjakan yang curam. Namun dorongan penuh semangat dari pria Perancis yang ramah itu kembali meningkatkan rasa ingin tahu saya untuk kembali melanjutkan perjalanan (bahasa Perancis saya tidak cukup bagus, tapi kurang lebih dia mengatakannya seperti di atas). Di sepanjang perjalanan saya berpapasan dengan banyak wisatawan asing lain, yang seperti halnya pria ramah tadi, sedang berjalan ke arah berlawanan dan menuju pulang. Selain para wisatawan ini, tampak juga banyak buruh tambang belerang yang berjalan hilir-mudik baik menuju ke puncak maupun kembali ke kaki gunung dengan membawa keranjang berisi belerang yang tampak begitu berat dan menyebarkan aroma yang menyengat ketika sedang lewat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Udara terasa semakin dingin setelah beberapa lama berjalan, menandakan bahwa saya sudah hampir mencapai puncak. Hari itu meski tim kami tiba di pagi hari namun matahari telah menyinari langit hingga sempat menimbulkan rasa khawatir bahwa kabut yang tampak perlahan turun di sisi-sisi gunung akan menghalangi pandangan kami. Namun setelah tiba di puncak kawah bukan hanya kabut yang kami hadapi, melainkan asap belerang pekat yang muncul keluar dari pusat kawah ke udara dan menutupi panorama kawah. Angin kencang meniup asap belerang ke arah kami. Tidak seperti Bromo yang pusat kawahnya cukup jauh dari puncak, pusat Kawah Ijen berjarak tidak jauh dan hal ini menyebabkan asapnya tampak begitu pekat.

Menyadari tidak dapat melihat pemandangan apapun, saya duduk beristirahat sejenak di atas sebuah batang kayu kering yang saya temui. Dan tak lama kemudian, tepat ketika saya sudah menerima kekecewaan saya, angin berubah arah. Asap yang pekat secara perlahan menjauh, dan muncul di baliknya keindahan yang tiada duanya. Kawah berupa danau besar berwarna hijau kebiruan di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera dengan dihiasi asap belerang yang keluar dari pusat kawah.

Terpesona akan keindahan Kawah Ijen di hadapan saya, saya mengambil gambar sambil terharu. Bukan saja karena begitu indah dan menakjubkan, namun karena hari itu menjadi terasa sangat spesial. Petualangan saya bersama rekan tim di Kawah Ijen pada tanggal 14 Oktober 2010, merupakan kado ulang tahun yang terindah dari Aku Cinta Indonesia. Terima kasih, ACI.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads