Ia, Meja dan Wongge - Selingan di Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Christina Sugihwati|4670|NTT 1|24

Ia, Meja dan Wongge - Selingan di Pesawat

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Jumat, 13 Mei 2011 10:30 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Gunung Meja tampak dari pesawat.
Gunung Meja terlihat jelas dari Bandara H Hasan Aroeboesman, bandar udara Ende.
Ia, Meja dan Wongge - Selingan di Pesawat
Ia, Meja dan Wongge - Selingan di Pesawat
Jakarta -

"Bang, gunung apa itu?" tanyaku menunjuk ke arah sebuah gunung. "Oh, itu Gunung Meja." jawab si abang ojek sembari mengemudikan motornya. Bentuknya sangat unik karena puncak yang datar, tidak seperti kebanyakan gunung pada umumnya yang mengerucut di bagian puncak. Gunung ini sangat jelas tidak memiliki 'kepala'.

Setelah duduk manis dalam pesawat (17/10/10), saya mulai bertanya pada pendamping kami, Pak Yoakim. "Pak, kenapa puncak Gunung Meja datar?" celetuk saya membuka pecakapan.

Ende adalah kota di selatan Flores yang dikelilingi oleh tiga gunung, yakni Gunung Ia dan Gunung Meja yang berada di selatan Ende serta Gunung Wongge yang berada di utara Ende. Kemudian beliau melanjutkan dengan cerita legenda setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu kala ada seorang gadis bernama Ia. Gadis ini sangat cantik dan menjadi rebutan pemuda di desanya. Sebutlah ada dua orang pemuda yang bernama Meja dan Wongge. Meja adalah pemuda yang rupawan, berparas ganteng dan menjadi pujaan setiap gadis di sana. Sedangkan Wongge, kebalikannya - pemuda yang buruk rupa.

Kedua pemuda ini jatuh cinta kepada Ia, si kembang desa. Tentu saja ketika Meja melamar dengan segera Ia menerima dan menolak lamaran dari Wongge. Ja'o bhazo Wongge ata mbuku koke adalah penolakan Ia terhadap Wongge, yang artinya saya tidak mau menikah dengan Wongge karena tidak rupawan.

Sakit hati karena cintanya ditolak, Wongge berencana untuk membunuh Meja. "Lebih baik Ia tidak menikah daripada harus dimiliki oleh Meja." pikirnya. Maka di suatu malam ketika Meja sedang tidur terlelap, Wongge mengendap dan memenggal kepalanya dengan parang.

Pulau Koa yang berada di timur Ende adalah pulau karang yang tidak berpenghuni dan berbentuk mirip seperti kepala, yang diyakini sebagai potongan kepala dari Meja. Sedangkan Pulau Ende yang berada di barat Ende dan berbentuk seperti parang jika tampak dari atas, diyakini sebagai perwujudan dari parang yang dibuang oleh Wongge.

Gunung Ia adalah gunung berapi yang masih aktif. Jika dia mengeluarkan asap atau mengeluarkan semburan, maka masyarakat Ende meyakini bahwa Ia sedang menangis sedih karena ditinggal mati oleh Meja.

Hide Ads