Si Tou Timou Tumou Tou, Filosofi Sam Ratulangi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Endiansyah|393|SULUT & MALUT|49

Si Tou Timou Tumou Tou, Filosofi Sam Ratulangi

Endi Hamid - detikTravel
Rabu, 16 Feb 2011 11:23 WIB
loading...
Endi Hamid
Manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia
Si Tou Timou Tumou Tou, Filosofi Sam Ratulangi
Jakarta -

"Si tou timou tumou tou" artinya "Manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia".

Tertulis di Monumen dan Makam Sam Ratulangi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Terhenyak rasanya saat mengetahui terjemahan kalimat itu. Saya jadi bertanya pada diri sendiri, "Sudah bisa disebut manusiakah saya?". Untuk menjawab pertanyaan itu yang pertama harus dilakukan adalah memahaminya terlebih dahulu.

Kalimat, filosofi atau semboyan di atas dicetuskan oleh Sam Ratulangi. Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir di Tondano, Sulawesi Utara. Semasa hidupnya aktif dan dikenal sebagai politisi, jurnalis dan pengajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belajar dan mendapatkan gelar sarjana dalam bidang pengajaran dan sains di Universitas Amsterdam, Belanda. Meraih gelar Doktoral di Universitas Zurich, Swiss pada tahun 1919. Beliau kembali ke Indonesia untuk kemudian memperjuangkan kesamaan hak rakyat Indonesia semasa pendudukan Belanda.

Kembali ke semboyan tadi. Agak berat bagi saya untuk menginterpretasikannya. Jika merunut pada latar belakang dan sejarah empunya semboyan, mungkin bisa diartikan secara sempit bergiat dalam bidang pendidikan dan politik.

Tapi tentu saja tidak (hanya) demikian. Jika ya, berarti cuma pengajar dan politisi yang bisa disebut 'manusia'.
Masing-masing dari kita punya peran dalam hidup sebagai makhluk sosial. Setiap individu harus tahu perannya dan menjadikan dirinya berguna bagi individu lain. Seperti itulah pemahaman saya terhadap "Si tou timou tumou tou".

Peran saya saat ini adalah sebagai penebar rasa cinta Indonesia. Kecil memang, tapi setidaknya sesuatu. Semoga apa yang saya dan rekan-rekan Petualang ACI lakukan berguna bagi banyak manusia.

Bagaimana menurut Anda?

Jelajah, Cerita, Cinta.

Hide Ads