19 Oktober 2010 hari kedua tim Sulut & Malut. Karena kelelahan pada hari sebelumnya, kami memulai penjelajahan hari ini sedikit terlambat dari rencana.
Target pertama adalah Benteng Oranye yang terletak di Bukit Arang, Desa Dambalo, Kecamatan Kwandang. Satu jam setengah perjalanan kami tempuh untuk mencapai lokasi yang terletak kurang lebih 60 km arah utara Kota Gorontalo.
Dari Benteng Oranye kami melanjutkan perjalanan ke arah Selatan mencari Lembah Tilamuta. Kami sebut 'mencari' karena kami tidak mendapat cukup informasi lokasi lembah ini. Sampai akhirnya tiba di lewat tengah hari pun kami tidak bisa yakin apakah lokasi ini benar adanya, karena memang tidak ada petunjuk yang bisa diandalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ada dalam daftar berikutnya. Menurut informasi taman nasional ini begitu luas membentang dari Provinsi Gorontalo hingga Provinsi Sulawesi Utara. Bahkan pintu masuknya pun lebih dekat diakses dari Kotamobagu, Sulawesi Utara .
Hampir 2 jam kami habiskan ke arah timur mencari pintu masuk ke cagar alam ini. Sampai akhirnya kami tiba di sebuah desa dan menemui seorang petugas Dinas Kehutanan setempat. Darinya kami mengetahui bahwa memang taman nasional tersebut bisa diakses dari lokasi ini. Hanya saja untuk bisa melihat Burung Maleo (endemik taman nasional ini) harus menembus hutan yang butuh persiapan dan waktu yang lebih lama.
Kala itu sudah lewat pukul 5 sore, dengan kecewa kami putuskan untuk membatalkan niat masuk ke Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Kami sudahi petualangan hari itu dan kembali ke Gorontalo.
Perut keroncongan karena makan siang yang terlewatkan mengingatkan kami untuk mencicipi Binte Biluhuta. Mampirlah kami di Rumah Makan Ci' Kia yang direkomendasikan oleh rekan Petualang ACI asal Gorontalo.
Tak pikir panjang kami memesan Milu Siram (nama lain Binte Biluhuta) Udang. Ada yang menyebut ini sebagai 'sup khas Gorontalo'. Terbuat dari bahan dasar pipilan jagung, udang, ebi, kelapa dan bumbu-bumbu lain.
Segar sekali rasanya, sekejap rasa letih dan kecewa setelah seharian lelah berkeliling sirna seketika. Sebagai penutup kami menyicipi es kacang merah, sangat pas menyejukkan tubuh dan hati yang panas ini.
Setelah kenyang makan siang yang tertunda itu, kami kembali ke penginapan dengan sebuah pelajaran berharga. Mencari informasi lengkap dan merencanakan sebuah perjalanan dengan lebih matang itu penting. Kecuali jika memang tidak ada target yang harus terpenuhi, tentu saja.
Jelajah, Cerita, Cinta.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda