Kokas, Fakfak
Pagi ini, 3 petualang Aku Cinta Indonesia (ACI) mencari β harta karunβ alias obyek wisata yang menarik. Di pasar Tamburuni yang bersih dan tertata rapih , kita sempat mampir untuk membeli nasi kuning yang seharga 10 ribu. Kata Irfan sang pedamping, saat kita sudah menyeberang akan kesulitan untuk membeli makanan.
Β
βSelamat Datang Kota Pala Perjuanganβ.
Dengan menggunakan johnson atau longboat, kita menelusuri laut berlumpur tepat jam 12 siang. Harga tawar menawar 1.1 juta, membutuhkan bahan bakar 30 liter. Objek pertama adalah mesjid Wertuer, bangunan ini merupakan mesjid tertua yang konstruksinya perpaduan bentuk gereja dan mesjid dengan ukuran persegi empatnya sama. Sudah dibangun sejak 1870 masehi pada masa penjajahan jepang, pernah dibom namun tidak runtuh. Setelah bercakap dengan masyarakat kampung Patimburak, sampai saat ini tempat ibadah ini masih digunakan. Kesederhaan menyatu dengan moto hidup βSatu Tungku Tiga Batuβ,Β kerukunan hidup beragama sangat kuat, walaupun penghuni rumah adat tak lebih dari 35 kepala keluarga.
Selanjutnya kita memburu objek wisata βTelapak Tangan Dinding Batuβ yang berlokasi dikampung Fior. Kampung Andamata, memakan 1 jam lebih, kita berpanas-panas ria demi melihat dengan mata kepala sendiri. Menyebrang diantara gugusan pulau karang, membuat kita lebih aktif memotret keindahan β Pulau Wayag kecil β. Telapak tangan berdarah menjadi salah satu target objek wisata yang harus dikunjungi. Jujur saja, ayah dan tim Papua Barat, sangat penasaran. Memang unik dan butuh perjuangan untuk melihat secara dekat, karena lukisan itu tercoret ditebing yang tinggi. Konon, lukisan ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Selain telapak tangan, saya juga melihat lukisan matahari, ikan, kapal, dan beberapa coretan tidak jelas. Orang kapal bertopi menjelaskan bahwa warna bisa awet karna menggunakan pewarna merah dari bahan alami.Β Melanjutkan ceritanya, βTapi dari mulut ke mulut, tangan darah ini adalah orang yang terkutuk oleh nenek /setan Kaborborβ. Wow,memang seru setiap kali kita membahas yang berbau mistis.
Satu lagi cerita mistis, tidak jauh dari lukisan dibatu, sekitar 20 menit, saya melihat kuburan putri laut. Tapi masyarakat percaya itu adalah rumah putri laut. Disekitar kuburan, ada beberapa tengkorak, meja untuk sesajen, serta papan kayu β Dilarang naik disini tanpa izin lazimβ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kita memutuskan untuk melihat air terjun Ubadari, distrik Kramongmongga kawasan mesjid Raudatul Jannah.Derasnya air kali serta pecahan tetesan air dari batu kali mengundang untuk bermain air.
Sesampainya di hotel, Pak Umar selaku pemilik Mini Hotel memanggil temannya, Pak Marthin yang bekerja di bidang pariwisata untuk berbagi cerita tentang seluk beluk dari kabupaten FakFak. Kita semua sangat bersemangat, tak terasa sudah jam 3 pagi.
Hari yang melelahkan, segudang cerita akan harta karun Kokas menjadi penuh akan isi obyek wisata, sama seperti arti Kokas sendiri, yaitu ada sesuatu.
Adventure,
Nadine Chandrawinata.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks