Perjalanan Bengkulu-Lampung ternyata sangat melelahkan. Tidak heran karena ternyata kami telah menempuh perjalanan darat sejauh 3000 km. Kami sangat beruntung karena mendapat kesempatan untuk bermalam dan melepas lelah di Sheraton Hotel yang berlokasi di tengah-tengah kota Bandar Lampung. Sesampainya di Bandar Lampung, kami langsung menuju ke jalan Wolter Mongonsidi No. 175 untuk segera check in. Di sini kita bisa memilih 110 kamar hotel mewah yang terdiri dari berbagai tipe, seperti Standard, Garden View, Pool View Executive Suite, Deluxe Suite.
Semula kami pikir akan dihadapkan dengan urusan administrasi yang panjang untuk mengubah reservasi kami mengingat kami datang satu hari lebih cepat dari yang telah dijadwalkan. Tapi ternyata seluruh administrasi tersebut telah diselesaikan oleh pihak hotel bahkan sebelum kami menginjakkan kaki di Kota Bandar Lampung.
Setelah check in, Titis berniat untuk melanjutkan petualangan menjelajahi Kota Bandar Lampung di malam hari bersama kedua pendamping tim kami. Sementara saya lebih memilih untuk tetap di kamar untuk mandi dan beristirahat. Dan keputusan saya memang tepat. Akhirnya saya bisa membersihkan diri setelah seharian bermain bersama gajah-gajah di Way Kambas. Badan ini kembali segar setelah mandi. Sebelum tidur, saya sempatkan waktu untuk menikmati berbagai channel TV baik dalam dan luar negeri yang tersedia lengkap di sini.
Tidak terasa malam kali ini berlalu begitu saja. Harus saya akui, ini adalah tidur saya paling nyenyak selama delapan hari terakhir melakukan petualangan. Suasana kamar benar-benar nyaman seperti di rumah sendiri. Saya beruntung mendapat kamar yang langsung berhadapan Β dengan kolam renang. Begitu fajar menyingsing, saya segera membuka pintu kaca ke arah kolam renang. Hangatnya mentari pagi dan segarnya udara Bandar Lampung di pagi hari langsung memasuki kamar. Dari sini kita bisa melihat kolam renangnya yang luas membiru bak oase dengan pohon-pohon palem di sekitarnya. Pemandangan yang indah untuk memulai pagi ini.
Pagi ini saya mengajak Titis untuk segera sarapan di restoran hotel. Saat melewati lobi hotel kami langsung disambut oleh Front Office Manager, Pak Edward namanya. Kemudian Pak Edward mengantarkan kami ke restoran. Kalau soal makanan yang tersedia di sini tidak usah dipertanyakan lagi, masakannya sangat variatif dengan cita rasa yang menggugah selera.Β
Di sela-sela kami makan, kemudian datang Pak Robbie menyambut kami. "Halo, selamat datang di hotel kami," sapanya. Beliau adalah General Manager Sheraton Hotel Lampung. Kemudian kami banyak menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama Pak Robbie sepanjang sarapan. Pak Robbie sendiri termasuk orang yang senang travelling. Beliau cerita tentang berbagai tempat-tempat wisata menarik di Bandar Lampung dan sekitarnya. Pak Robbie juga sempat mengajak kami untuk naik sepeda berkeliling menikmati keindahan kota Bandar Lampung. Sayangnya, kami tidak punya banyak waktu di Bandar Lampung kali ini. Kemudian kami juga bercerita tentang rencana perjalanan kami berikutnya ke Pulau Kiluan dan Pulau Sebesi. Ternyata Pak Robbie juga senang melakukan snorkeling di sana. Bahkan kami juga dipinjamkan beberapa alat snorkeling miliknya untuk dibawa selama perjalanan. Sambutan dari Pak Robbie benar-benar lebih dari yang kami harapkan.
Usai sarapan bersama Pak Robbie, saya dan Titis tidak lupa menunaikan kewajiban kami untuk berbagi cerita melalui situs aci.detik.com. Untungnya, kami dapat memanfaatkan fasilitas akses internet wireless gratis yang tersedia di lobi dan restoran.Β
Masih banyak fasilitas lain yang dapat kami nikmati di sini, seperti kolam renang, spa, massage, sauna, dan lain-lain. Tapi kami harus segera melanjutkan petualangan ke daerah lain sehingga belum sempat merasakan semua fasilitas yang ada di sini. Kemudian kami segera mengepak barang-barang bawaan kami dan check out dari Sheraton Hotel. Sebelum kami pulang, Pak Robbie sempat berpesan, "Kalau besok main ke Lampung lagi, jangan sungkan-sungkan bermalam di sini."
Kami mendapatkan sambutan hangat dan pelayanan yang sangat memuaskan di sini. Tidak ada alasan untuk tidak kembali lagi ke hotel bintang lima ini.
Β
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang