The eminence go to bromo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

The eminence go to bromo

Sri sulasmi - detikTravel
Jumat, 11 Feb 2011 10:57 WIB
Jakarta - Bromo volcano suatu tempat impian yang ingin saya datangi. akhirnya bersama eminence english course saya dapat melenggang hingga ke bromo. meskipun dalam perjalanan sempat terjadi insiden dengan salah satu mobil. mesin mobil bak terbakar dan akan meledak karena mungkin terlalu berat bekerja.

Jalan naik dan terus naik tanpa ada dataran yang berarti sebagai tempat mengistirahatkan kerja mesin. akibat insiden tersebut, terpaksa berhenti di jalan agak menanjak dengan suasana gelap. disisi kanan hutan dan kiri jurang.tapi akhirnya dapat diatasi dan akhirnya perjalanan dapat dilanjutkan hingga sampai parkir pertama menunggu saat diperbolehkan naik oleh petugas.

Udara sangat dingin dan akan semakin dingin, sehingga disana banyak dijual syal, topi, sarungtangan, dan juga ada persewaan jaket. pos pengamatan ini terletak pada dinding bromo volcano tempo dulu kala. merupakan dinding bromo volcano sebelum meletus. jadi bisa dibayang betapa besar dan tingginya gunung bromo pada masa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tujuan yang pasti ketika ke bromo volcano adalah untuk melihat sunrise (matahari terbit). keindahan yang tak kan mampu kita gambarkan apabila cuaca cerah memihak pada kita saat matahari mulai beranjak dari peraduannya. apabila cuaca cerah tanpa kabut akan nampak kompleks gunungapi Bromo, Tengger dan juga Semeru. dari tempat kita berdiri mengamati sunrise akan terlihat bak foto udara terbentang di hadapan kita. jadi memang benar kalau saat itu kita bilang bahwa kita sedang berada di negeri di atas awan. tapi sayang cuaca waktu itu tidak memihak, sehingga yang terlihat kabut menutupi seluruh landscape bromo. keasyikan lain yang terasa saat itu adalah bahwa semua yang berada di tempat itu meskipun dingin sangat menusuk dan makin lama makin menusuk ada satu harapan besar menunggu matahari bangun dari tidurnya, detik, menit, semua sibuk mencari posisi yang tepat dan akhirnya sorak gembira seluruh orang menyaksikan matahari yang beranjak sedikit demi sedikit hingga nampak terang se mpurna dan akhirnya tersaput juga oleh kabut.

Setelah mentari meninggi perjalanan dilanjutkan menuju bromo volcano, kawah bromo, anak bromo, dan padangpasir. untuk mencapai puncak kawah bromo kita harus melintasi padang pasir dan menyeberangi alur sungai yang tidak dalam dan tidak berair, hanya berupa alur air yang mungkin tempat akumulasi ketika terjadi hujan. untuk melintasi padang pasir ini dibutuhkan waktu kira-kira 1 jam dengan berjalan kaki atau dapat juga naik kuda dengan tarif sekitar 50 ribu, hingga sampai tangga naik ke kawahnya. pada kanan kiri sisi tangga dapat kita lihat kenampakan permukaan yang sepertinya terselaput oleh warna keperakan, dan alur-alur terjadi dikeseluruhan permukaan. pesan yang harus diingat bagi yang tidak kuat dengan bau belerang jangan pernah sekali-kali ingin mendaki tangga menuju puncakk kawah, karena jelas bau belerang semakin ke atas semakin tajam.


Anak bromo nampak terlihat anggun dengan alur-alur yang tegas. alur-alur yang menunjukkan betapa rentannya materi tersebut terhadap air dan daya rusaknya.

(travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads