Menikmati tempat wisata dengan bersepeda sedang marak. Sejumlah orang bertemu di Perkebunan Teh Cianten lalu menjelajahinya menggunakan sepeda.
"Ayo, keluarkan dronenya! Ditungguin deh ini. Demi konten, nih. Konten."
"Ya sudah kalau mau balik lagi ke tanjakan situ, nanti divideoin."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa menunggu lama, beberapa orang memutar balik sepedanya lalu dengan semangat menyusuri jalur menanjak kira-kira 250 meter dari titik obrolan tadi. Padahal sebelumnya mereka telah menyusuri jalan menurun tersebut. Bahkan seorang di antaranya sempat terjungkal karena kehilangan kontrol sepedanya.
"Ayo semangat demi konten," celetuk salah satu rekan gowes bareng pagi itu yang disambut tawa rekan yang lain. Pagi itu, komunitas sepeda kami sedang menyusuri area di dalam Perkebunan Teh Cianten yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Mau Gowes di Jogja, Ini Aneka Jalurnya |
Lokasi perkebunannya berada di ketinggian sekitar 900-an meter di atas permukaan laut. Sejauh mata memandang, hamparan tanaman teh sungguh memesona.
Warna hijau memadu dengan birunya langit. Bahkan, terlihat dua ekor elang sedang terbang berputar-putar di atas kebun teh.
Mungkin sedang mengincar mangsa. Sekitar 15 sepeda kali ini menyusuri jalan-jalan setapak di antara kebun teh. Total perjalanan sekitar 5--6 kilometer. Terbilang singkat, namun cukup menantang.
Beberapa kali peserta terjatuh karena trek yang licin setelah hujan pada malam sebelumnya. Untunglah pagi ini, cuaca bersahabat. Cerah sehingga pemandangan yang indah dapat dinikmati di sela-sela mengumpulkan tenaga menyusuri jalur bebatuan makadam.
Perkebunan Teh Cianten terletak sekitar 70 kilometer dari pusat kota Tangerang Selatan dan sekitar 47 kilometer dari pusat Kota Bogor. Aksesnya bisa dilalui mobil.
Meski demikian, jalannya menanjak dan berliku seperti sedang menuju area Puncak, Bogor. Di sepanjang perjalanan di area perkebunan, sudah bisa ditemui warung-warung makan untuk pengunjung bisa istirahat.
Bahkan, di area kantor induknya, ada bangunan pengolahan daun teh. Sayangnya, kami tidak sempat memeriksa apakah pengunjung boleh melihat ke dalam bangunan tersebut.
Oh iya, jalur ini juga merupakan jalur alternatif menuju Sukabumi dan Pelabuhan Ratu. Kegiatan menikmati lokasi wisata dengan bersepeda sedang marak di Indonesia. Sejumlah orang bertemu di lokasi wisata tersebut lalu menjelajahinya menggunakan sepeda.
Di internet, bahkan, sudah mulai bisa ditemukan operator wisata yang menawarkan jasa pemandu menyusuri jalur-jalur sepeda yang melewati persawahan atau sungai dengan beberapa tingkat kesulitan. Dalam masa pandemi seperti ini, masyarakat mulai gemar melakukan kegiatan luar ruang yang memadukan olahraga dan berwisata.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!