Gunung Pundak berada di bahunya Gunung Welirang, Mojokerto. Ketinggiannya mencapai 1.585 mdpl.
Langit cerah hari itu seakan memberikan Support System kepada saya dan rombongan yang berjumlah total 5 orang menuju Pendakian pemula di Gunung Pundak yang berada di Dusun Claket, Kec.Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Perjalanan kami dari kota Sidoarjo menuju Pos Perijinan Tahura kurang lebih 1,5 jam an. Sesampainya di Pos Pendakian, kami segera registrasi dan doa bersama untuk menuju Puncak Gunung Pundak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa disebut Gunung Pundak? Karena gunung ini berada di pundak nya Gunung Welirang. Pundak dalam bahasa Jawa adalah Bahu. Jadi Gunung Pundak berada di bahunya Gunung Welirang.
Perjalanan Menuju Pos 1
Pendakian kami ditemani oleh suara-suara khas yang berada dari dalam hutan. Suara bersahutan seperti jangkrik namun bukan. Seperti suara burung tapi juga bukan, suara itu berasal dari hewan yang bernama Tonggeret.
Jalur yang kami lewati masih sangat landai, berupa jalan setapak dengan pohon besar disamping kanan dan kiri. Memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di Pos 1. Sebelum istirahat di Pos 1, kami memutuskan untuk mengambil air di sumber terlebih dahulu lalu istirahat sebentar di Pos 1.
Perjalanan Menuju Pos 2
Hari sudah sore langit yang cerah seakan ingin berpamitan dan berganti dengan gelapnya malam. Saya dan rombongan masing-masing memasang Headlamp, angin yang berhembus seakan menusuk tulang serta memory indah yang pernah ada. Kami tetap berjalan tanpa peduli terpaan angin di dalam hutan ini yang merapuhkan.
Pendakian via Tahura ini mudah, karena kami hanya mengikuti arah pipa air yang dapat menuntun kita hingga ke puncak serta terdapat papan arah jalan yang terpasang sehingga memudahkan kita untuk mendaki sampai puncak.
Sebelum sampai di Pos 2, kami mengambil air untuk persediaan minum dan masak. Kami berhenti sebentar untuk istirahat. Baju yang saya pakai basah karena keringat yang bercucuran.
Hembusan angin membuat saya merasa kedinginan kalau tidak segera melanjutkan perjalanan. Dengan alunan musik yang menemani perjalanan, kami segera berangkat melanjutkan pendakian menuju Pos 3.
Keheningan suasana pendakian ini mengajarkan kita untuk bersabar, selalu kompak dalam teamwork,menahan hawa nafsu (lapar serta keinginan untuk mengumpat) karena banyak diantara kita ingin segera sampai di puncak pendakian tetapi tidak mau bersabar dalam sebuah prosesnya. Akhirnya, kami pun sampai di pos 2 untuk istirahat sebentar.
Perjalanan Menuju Pos 3
Pendakian menuju puncak ini jalanan mulai terjal, batu besar, setapak, dan menanjak. Kami merasa tertantang untuk segera menaklukkan perjalanan ini. Lama perjalanan menuju Pos 3 (Puncak) ini kurang lebih 1 jam.
Setelah melewati rintangan jalan yang terjal, kami segera bertemu bintang-bintang di langit. Seakan syukur yang kusimpan di dalam hati berubah menjadi bahagia.
Bintang yang bersinar malam ini sangat memukau dan indah di pandang. Akhirnya kami telah sampai puncak, kami segera bangun tenda dan bereskan barang-barang kami. Setelah tenda jadi, kami rebus air untuk menikmati minuman hangat serta kopi.
Kami pun menghabiskan malam dari luar tenda sembari menatap bintang-bintang. Lalu aku teringat akan statement seperti ini :Jika seseorang mencintai satu bintang di antara jutaan bintang yang lainnya, itu sudah cukup untuk membuatnya bahagia ketika ia melihat bintang-bintang.
Maka di sinilah letak kebahagiaanku. Kami segera beristirahat, karena besok kami akan menikmati sunrise dari Puncak Gunung Pundak yang begitu memukau. Mendaki gunung mengajarkan kita untuk memahami dan belajar untuk merendahkan angkuh.
Bagaikan mendaki gunung, tunduklah ketika mendaki, tegaklah ketika turun Selalu ada sebuah cerita dan kenangan sebelum sunrise tiba.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum