Erupsi Gunung Merapi pada Jumat (25/6) pagi berpengaruh pada sektor pariwisata. Utamanya, di lereng Merapi seperti Bukit Klangon, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
Awan panas meluncur sejauh 3 kilometer ke arah tenggara. Sementara posisi destinasi Bukit Klangon berada di lereng tenggara dan berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak.
Pengelola Bukit Klangon, Gunawan, menjelaskan dengan kondisi saat ini, pihaknya menutup sementara kegiatan kemping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkaitan dengan aktivitas Merapi, untuk wisata malam atau kemping di Bukit Klangon tutup sementara," kata Gunawan kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).
Ia meminta wisatawan yang sudah melakukan reservasi untuk kemping diharapkan membatalkan.
"Bagi yang sudah reservasi atau daftar, harap dibatalkan dulu atau ditunda hingga situasi aman," dia menyatakan.
Kendati demikian, kawasan wisata Bukit Klangon tetap buka. Hanya saja, jam operasional dipangkas.
"Untuk wisata siang tetap buka sampai pukul 5 sore," kata dia.
![]() |
Sebelumnya, Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Pagi ini terpantau Merapi erupsi sebanyak tiga kali.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida memaparkan erupsi mengarah ke tenggara. Jarak luncur awan panas guguran mencapai 3 kilometer.
"Terjadi tiga kali awan panas guguran di Merapi tanggal 25 Juni 2021 pukul 04.43 WIB," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (25/6/2021).
Dijelaskan Hanik, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 61, 132, dan 245 detik. Teramati tinggi kolom asap setinggi 1.000 meter.
"Jarak luncur awan panas maksimal 3 kilometer ke arah tenggara. Teramati kolom asap setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak," kata Hanik.
Selain awan panas, pada periode pengamatan aktivitas Merapi pukul 00.00 hingga 06.00 WIB Jumat (25/6) teramati juga guguran lava pijar yang mengarah ke tenggara.
"Teramati 5 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dan 6 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter," kata dia.
Pada periode pengamatan yang sama, untuk kegempaan tercatat sebanyak 81 kali gempa guguran, 10 kali gempa hembusan, sembilan kali gempa fase banyak, dan 2 kali gempa vulkanik dangkal.
Kendati demikian BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Merapi pada level Siaga.
"Tingkat aktivitas Merapi di level III (Siaga)," dia menegaskan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum