Patung 4 Hewan di Bremen, Kalau Disentuh Konon Bakal Kembali ke Jerman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Patung 4 Hewan di Bremen, Kalau Disentuh Konon Bakal Kembali ke Jerman

Caecilia Dewi - detikTravel
Senin, 25 Okt 2021 11:21 WIB
loading...
Caecilia Dewi
Town Hall karya Johann Pope yang dibangun pada tahun 1410
Patung 4 Hewan di Bremen, Kalau Disentuh Konon Bakal Kembali ke Jerman
Bremen -

Bremen merupakan sebuah kota tua di Jerman Barat, terletak di sepanjang sungai Weser, penuh dengan bangunan sejarah dengan gaya arsitektur classic dan gothic yang mewah.

Kota yang berpenduduk setengah juta jiwa ini sangat popular di Jerman, tetapi umumnya orang Indonesia kurang mengenalnya. Saya naik kereta api sekitar dua jam dari Hannover menuju Bremen.

Udara saat itu sangat dingin, tetapi tetap segar, karena negara Jerman mempunyai kebijakan go green yang cukup ketat. Tiba di stasiun kota Bremen, saya turun dan berjalan kaki ke alun-alun kota yang selalu ramai pengunjung, namanya Bremer Marktplatz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aneka Patung di Bremen

Di alun-alun kita bisa melihat patung Kesatria Bremer Roland yang tingginya 5,47 meter yang usianya lebih dari 600 tahun. Ada sebuah town hall dengan arsitektur gaya renaissance dan gothic bata merah yang masih terlihat kokoh, dibangun pada tahun 1410 karya Arsitek Johann Pope.

Pada saat Natal, lokasi ini menjadi pusat keramaian. Town Hall dan Patung Roland ini termasuk situs warisan dunia. Saya juga sempat mengunjungi gereja katolik Cathedral of St Peter yang dibangun pada abad ke-11.

ADVERTISEMENT

Gereja ini menyimpan banyak bukti sejarah. Bremen merupakan basis kota Katolik di Jerman, bisa disebut Vatikan versi Jerman.

Artikel ini berlanjut di halaman berikutnya:


Ada satu patung yang menarik perhatian saya di tengah alun-alun yang menjadi tempat orang berfoto. Patung empat hewan bertumpuk, konon sebagai penjaga kota Bremen, cerita ini banyak dituangkan dalam buku cerita anak-anak populer "Bremen Town Musicians".

Ternyata patung empat hewan ini menjadi salah satu ikon kota Bremen dan juga dijadikan souvenir. Ada mitos yang populer mengatakan bahwa apabila kita menyentuh patung kaki empat hewan tersebut, maka kita akan kembali ke Jerman.

Hewan yang paling bawah di patung adalah keledai, lalu di atasnya anjing yang menumpangi punggung keledai, di atasnya lagi kucing, kemudian yang paling atas adalah ayam jantan. Dongeng mengenai keempat hewan ini menjadi cerita legenda di Bremen.

Suatu hari ada seorang petani yang memiliki hewan peliharaan yang bekerja membantunya. Seekor keledai, anjing, kucing dan ayam jantan. Mereka mempunyai tugasnya masing-masing. Selama dipelihara oleh pemiliknya mereka bekerja keras dan diperlakukan sangat buruk.

Akhirnya mereka tidak tahan dan lari ke kota Bremen, dimana mereka bisa mendapatkan kebebasan dan bisa menjadi musisi, setidaknya mereka bisa melakukan hal yang lebih baik dari pada mati sia-sia.

Di tengah perjalanannya menuju Bremen, keempat sahabat ini melihat sebuah rumah yang terang yang dimasuki maling dan merampok isi rumah. Kemudian keempat sahabat ini menaiki punggung teman-temannya masing-masing untuk menakut-nakuti perampok tersebut. Yang paling bawah adalah keledai, lalu di atas keledai adalah anjing, lalu kucing naik di atasnya anjing, dan yang paling atas ayam jantan.

Perampok kaget karena ada suara-suara aneh, mereka lari tunggang langgang keluar rumah karena takut. Keempat sahabat itu akhirnya masuk ke rumah dan bermalam di sana.

Malamnya, perampok mengirim salah satu anggotanya untuk menyelidiki. Ketika menyelidiki rumah tersebut perampok menyalakan lilinnya, spontan kucing mencakar wajahnya, lalu anjing menggigit kakinya, keledai menendang dengan kakinya.

Perampok yang bermaksud menyelidiki rumah tersebut kaget dan lari keluar rumah dikejar oleh ayam jantan sambil berkokok. Ia memberitahukan teman-teman perampoknya bahwa di rumah itu ia diserang oleh penyihir mengerikan yang telah mencakarnya (kucing), kurcaci yang memiliki pisau (anjing), monster hitam yang memukulnya dengan tongkat (keledai) dan yang terburuk, kelelawar berteriak dan mengejarnya (ayam). Akhirnya para perampok pergi meninggalkan rumah itu karena takut.

Dalam versi asli dari cerita abad 12, perampok itu adalah beruang, singa dan serigala, pemilik rumah tidak berani pulang karena hewan buas yang berada di rumahnya.

Sejak saat itu penduduk kota Bremen memuji karena keempat sahabat itu dapat menyingkirkan hewan buas yang mengerikan di kota.

Souvenir Bremen

Souvenir Bremen Town Musicians bisa dicari di gang senggol, Schnoor yang banyak toko souvenir. Lokasi ini sangat menarik, seperti gang sempit namun rapi, merupakan lokasi daerah tertua di Bremen dan menjadi warisan budaya.

Puas berkeliling alun-alun dan membeli souvenir, kami jalan menuju Bottsherstrasse, banyak bangunan tua khas gaya Gothic bata cokelat di daerah ini.

Ada beberapa museum bisa dilihat, Bottsherstrasse memiliki sejarah kesenian musik yang tua. Namun di sini juga banyak toko sepatu, salah satu toko sepatu yang terkenal adalah Glockenspiel House. Kalau kalian sedang berada di Jerman, jangan lupa kunjungi Bremen.

Hide Ads