Wisata murah meriah bisa kita nikmati di Jakarta. Banyak transportasi umum murah dan destinasi wisata gratis yang bisa kamu kunjungi.
Wajah baru ibukota semakin membuat saya ingin menikmatinya bersama teman-teman saat libur Lebaran 1443H. Kami berangkat dari rumah menggunakan angkutan umum 09 menuju Halte Busway Pasar Rebo dengan mengeluarkan uang Rp 4.000.
Lalu untuk masuk ke halte, kami perlu scan PeduliLindungi dan membeli tiket seharga Rp 3.500 menggunakan uang elektronik. Saya kemudian naik busway tujuan Blok M.
Libur Lebaran ternyata tidak mempengaruhi kepadatan busway. Saya berdiri sepanjang perjalanan selama kurang lebih 1 jam.
Namun hal itu tidak terasa karena saya dapat melihat pemandangan di luar bus yang sangat indah. Ada gedung pencakar langit hingga trotoar yang semakin ramah bagi pejalan kaki hingga kami mencapai halte akhir di Blok M.
Di halte Blok M kami singgah di kantin untuk menikmati jajanan. Harga makanannya terbilang cukup murah, misalnya soto dengan daging dibanderol Rp 15.000 per mangkok. Namun saya lebih memilih mie ayam dan minumannya es jeruk dan saya hanya mengeluarkan uang Rp 22.000.
Kantinnya bersih dan tertata rapi, cukup nyaman makan di sana bahkan banyak yang membawa keluarganya. Sambil makan kita bisa melihat beberapa toko baju, aksesoris untuk wanita atau pria seperti ikat pinggang, kalung, dompet dan toko khusus aksesoris hp.
Terminal Blok M juga semakin tertata rapi dan bersih. Bahkan toiletnya pun lebih bersih.
Baca juga: Menarik! Ini 8 Zona Seru di Tebet Eco Park |
Kami kemudian melanjutkan perjalanan setelah perut terisi. Jurusan yang kami tuju adalah Karet, sehingga kami memilih Busway Blok M - Kota. Sesampainya di Karet, kami berfoto di JPO Phinisi Karet.
Jembatan yang indah membuat kami mengabadikan banyak momen di sana. Arsitektur jembatan yang estetik dikelilingi gedung-gedung pencakar langit membuat foto dari sudut manapun menjadi instagramable.
Puas berfoto-foto di JPO Phinisi, kami melanjutkan perjalananan menggunakan busway menuju Monas. Sayang sekali Monas ditutup karena sedang proses renovasi.
Kami berjalan menuju Masjid Istiqlal. Karena jalan yang ditempuh lumayan jauh kami menggunakan bajaj.
Satu bajaj bisa muat hingga 4 orang dewasa atau 5 orang anak-anak. Ongkos bajaj bervariasi, semakin sedikit yang naik akan semakin murah, atau tergantung kemampuan bernegosiasi.
Saya berempat dikenakan ongkos Rp 30.000. Saya mendapatkan pelajaran berharga untuk lebih berhemat, disarankan menggunakan busway menuju Juanda, karena dari Juanda perjalanan menuju mMsjid Istiqlal lebih dekat.
Masjid Istiqlal yang megah memang menjadi daya tarik sendiri bagi warga Jakarta umumnya dan muslim khususnya. Kenyamanan untuk beribadah, beristirahat bahkan kita berwisata dengan menikmati keindahan arsitekturnya.
Fasilitas tambahannya selain taman, dan penghijauan yang membuat lingkungan sekitar masjid menjadi asri juga ada akses lift yang mempermudah kaum disabilitas ataupun orangtua untuk naik ke area salat.
Saya mencoba fasilitas lift ini meskipun lift tersebut bukan diperuntukan saya, namun rasa penasaran apakah lift tersebut beroperasi atau hanya display saja membuat saya tergiur mencobanya. Saya menunaikan ibadah salat duhur bersama teman - teman.
Selesai salat kami beristirahat sejenak dan berdiskusi tujuan perjalanan berikutnya. Selesai diskusi, perut kami tidak bisa diajak diskusi menahan lapar, kami segera menuju ke luar untuk mencari jajanan. Di depan masjid bertebaran penjaja makanan minuman.
Kami menikmati jajanan di depan masjid. Saya memilih soto ayam dan teh manis dan merogoh uang Rp 25.000.
Setelah beribadah salat dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Kota Tua menggunakan bus di Halte Juanda. Dari Halte Juanda kami pergi menuju Halte Kota. Sesampainya di Halte Kota, kami turun dan jalan ke Alun-alun Kota Tua.
Di sana kami tidak terlalu banyak mengeksplor tempat tersebut karena sudah sore dan ramai sekali. Kami pun hanya berfoto di sana. Kami hanya membeli minuman saja karena di sana jajanan sangat mahal. Kami pun langsung pulang dari Halte Kota menuju Halte Pasar Rebo.
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan yaitu menikmati wajah baru kota Jakarta. Busway yang tetap padat dihari libur Lebaran, belajar mengelola uang dengan memilih tempat jajan yang murah, angkutan umum yang terintergrasi dan dekat dengan tempat yang dituju, belajar life skill bersama teman teman.
Berikut rincian pengeluaran saya selama jalan-jalan di Jakarta:
1. Ongkos angkot Pasar Baru-Pasar Rebo (PP): Rp 8.000
2. Ongkos busway Pasar Rebo-Blok M: Rp 3.500
3. Ongkos busway Blok M-Kota: Rp 3.500
4. Ongkos busway Karet-Monas: Rp 3.500
5. Ongkos busway Juanda-Kota: Rp 3.500
6. Ongkos busway Kota-Kampung Rambutan: Rp 3.500
7. Ongkos bajaj pintu utama Monas-Masjid Istiqlal: Rp 30.000
8. Jajan di Terminal Blok M: Rp 22.000
9. Jajan di depan Masjid Istiqlal: Rp 25.000
10. Jajan di Kota Tua: Rp 10.000
Total keseluruhan Rp 112.500
(pin/pin)