Lelah yang dirasakan setelah menempuh kurang lebih 8,5 jam perjalanan ke Ranau, terobati. Melihat indahnya Gunung Seminung, tampak dekat meski di kejauhan.
Pandangan mata terus takjub menikmati pesona danau di kaki gunung itu. Hijaunya pepohonan, perbukitan, dan hamparan sawah menjadi pemandangan khas selama perjalanan dari Palembang menuju ke objek wisata, yang terkenal sebagai danau terbesar nomor 2 di Sumatera.
Tepatnya di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, kita akan menjumpai danau yang terbentuk akibat gempa dan aktivitas vulkanik gunung berapi puluhan ribu tahun lalu. Danau itu dikenal dengan nama Danau Ranau.
Rata-rata pengunjung datang membawa kendaraan pribadi. Sedangkan transportasi umum sebagai alternatif lain menuju ke sini bisa menumpang 'Travel', berangkat dari Palembang. Ongkosnya Rp 125.000 per orang. Perjalanan kali ini tidak akan membahas danau tersebut secara detail. t etapi akan memberikan catatan singkat perjalanan ke objek wisata lain di seputaran danau tersebut.
Kehadiran arung jeram di kawasan Danau Ranau Sumatera Selatan, tepatnya di desa Rantau Nipis, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan, menambah magnet tersendiri untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional.Maksudnya adalah objek wisata arung jeram. Arung jeram ada di Ranau? Serius? Pertanyaan semacam itu wajar saja muncul.
Bagi masyarakat awam objek wisata arung jeram kerap dikenal di pulau Jawa atau Bali. Sementara di luar itu, apalagi Sumatera, masih jarang dijumpai spot wisata yang mengandalkan arus atau aliran air deras sebagai pemicu adrenalin pecintanya.
Tidak hanya menawarkan panorama yang menarik untuk diabadikan melalui jepretan kamera. Destinasi wisata disini juga menawarkan cara lain menikmati keindahan alamnya, seperti: camping, bersepeda, offroad, berbagai olahraga air termasuk rafting (arung jeram). Khusus rafting, saat ini dikelola oleh dua operator (pengelola): Ranau rafting di bawah binaan Dinas Pariwisata Pemkab OKU Selatan dan satu lagi Selabung rafting dikembangkan secara mandiri atau swakelola oleh pihak swasta.
Lokasinya adalah di Sungai Selabung yang masih terhubung dengan Danau Ranau. Pengelola menyediakan peralatan dan perlengkapan rafting. Mulai dari perahu karet, dayung, rompi pelampung, sampai dengan helm pengaman.
Semua peralatan dan perlengkapan ini dipastikan dipakai sesuai standar dan prosedur keamanan. Sementara itu, kendaraan roda empat bak muatan terbuka, disiapkan untuk mengangkut pengunjung menuju ke lokasi rafting, sampai nanti kembali lagi ke titik kumpul awal (base camp).
(elk/elk)