Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda

Katherine Elmareta - detikTravel
Rabu, 17 Mei 2023 18:40 WIB
loading...
Katherine Elmareta
Monumen Patung Taman Hutan Raya Djuanda
Jembatan kayu akses menuju penangkaran rusa
Penangkaran Rusa
Goa Jepang
Arah menuju penangkaran rusa
Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda
Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda
Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda
Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda
Seru Juga Menyusuri Taman Hutan Raya Djuanda
Jakarta -

Jika anda suka berpetualang dan memiliki hobi travelling, tidak ada salahnya untuk mengunjungi salah satu objek wisata unik dan bersejarah yang terletak di Kota Bandung ini. Taman Hutan Raya Djuanda, itulah namanya.

Objek wisata ini terletak di kecamatan Cimenyan, tepatnya di Jalan Ir. H. Djuanda No.99. Harga tiketnya terbilang masih ramah di kantong, yaitu hanya Rp 11.000 untuk pengunjung domestik. Tidak heran jika banyak wisatawan berbondong-bondong datang sembari menikmati keindahan alamnya.

Taman Hutan Raya Djuanda atau yang bisa disebut juga Tahura Djuanda ini memiliki banyak spot menarik sehingga tidak terasa jika sudah banyak waktu yang dihabiskan untuk menjelajahinya. Tempat ini memang seperti hutan pada umumnya yang masih sejuk dan penuh dengan pepohonan, tetapi uniknya di tempat ini terdapat goa yang menarik perhatian dan rasa penasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Goa jepang dan goa Belanda, itulah goa yang terdapat di area Tahura Djuanda ini. Goa tersebut memiliki cerita dan sejarahnya masing-masing. Goa jepang merupakan peninggalan masa penjajahan Jepang di Indonesia dan diperkirakan dibangun oleh para pekerja paksa/romusha.

Di dalam goa ini terdapat beberapa jalan yang arahnya berbeda dan uniknya ada pintu rahasia yang pastinya mengarah ke tempat tertentu. Sedangkan goa belanda diperkirakan digunakan sebagai markas militer, penjara, pusat komunikasi, dan PLTA. Goa ini gelap gulita sehingga senter handphone saja tidak mampu menembus kegelapannya.

ADVERTISEMENT

Ketika saya dan keluarga memasuki goa ini, kami ditemani oleh seorang pemandu yang sudah paham seluk beluk jalan di goa ini. Sambil berjalan menyusuri goa, pemandu tersebut menceritakan sejarah singkat goa ini. Selain itu, terdapat tempat penangkaran rusa di Tahura Djuanda.

Menariknya pengunjung diperbolehkan untuk memberi makan rusa-rusa yang ada disana. Namun, akses yang harus dilewati untuk menuju tempat penangkaran rusa lumayan mencekam. Saya harus melewati sebuah jembatan yang lumayan panjang dan terbuat dari kayu yang terlihat mulai rapuh, ditambah lagi tepat di bawah jembatan tersebut terdapat jurang.

Di area Tahura Djuanda juga terdapat cafe dan tempat makan sembari beristirahat. Ketika saya dan keluarga hendak singgah di salah satu cafe disana, kami memilih tempat outdoor agar lebih sejuk.

Namun, ternyata banyak monyet yang menghampiri seolah ingin meminta makanan. Akan tetapi, para pengunjung tidak diperbolehkan untuk memberi makanan kepada satwa liar. Selang beberapa waktu, sesudah makan, akhirnya saya dan keluarga berencana untuk pulang setelah menjelajah tiga spot unik di area ini.

Sebenarnya masih banyak spot unik dan menarik lainnya di area Tahura Djuanda yang luas ini, seperti air terjun dan lain-lain. Namun, jarak antara spot satu dengan yang lainnya lumayan jauh dan harus ditempuh dengan jalan kaki sehingga memakan banyak energi.

Hide Ads