Bicara pariwisata, Raja Ampat tak ada habisnya. Hampir semua wilayah baik pulau maupun daratan pada kabupaten yang memiliki 24 distrik, 117 kampung dan 4 kelurahan tersebut menyimpan segudang potensi wisata. Tidak saja potensi alam, sosial budaya maupun adat istiadat.
Bicara potensi wisata yang ada di pulau atau daratan, Raja Ampat rajanya. Hampir semua pulau pada kabupaten yang memiliki empat pulau besar dan ribuan pulau kecil tersebut memiliki karakteristik dan keunikan wisatanya masing-masing.
Sebut saja gugusan kepulauan wayag, di Waigeo Barat Daratan, Gugusan Kepulauan Painemo di Waigeo Barat Kepulauan, Telaga Cinta dan Puncak Harfat di Misool Selatan. Tempat-tempat ini sangat familiar bagi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tahukah traveler kalau dekat Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat terdapat sebuah pulau yang indah dengan beragama pesona wisatanya. Pulau itu adalah Pulau Meoskun.
![]() |
Asal Kata dan Letak Pulau Meoskun
Meoskun berasal dari Bahasa Biak yang terdiri dari dua suku kata yakni 'Meos' dan 'Kun. Meos artinya palau , Kun berarti kecil. Jadi secara harafiah, Meoskun berarti pulau kecil.
Pulau Meoskun merupakan salah satu pulau di Distrik Waigeo Selatan tepatnya di Kampung Friwen-Raja Ampat. Pulau dengan luasan kurang lebih 3 km2 tersebut ditempuh kurang lebih 40 menit dengan transportasi laut dari Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat.
Dengan harga kurang lebih Rp 1.000.000- Rp 1.500.000 tergantung jumlah penumpang dan kapasitas speedboat yang digunakan. Pesona dan Potensi Wisata Akhir pekan kemarin, tepatnya Jumat, (21/7/2023) penulis bersama rombongan Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat mengunjungi pulau ini.
Mendekati pulau, traveler akan disambut pemandangan yang menakjubkan. Laut jernih dan berwarna biru tosca akan menyapa setiap wisatawan berkunjung, saking jernih traveler akan dengan mudah melihat beragam ikan-ilkan yang bermain di terumbu karang.
Hamparan terumbu karang nan indah tersebut dijumpai di sepanjang pesisir pantai pulau yang ditutupi hutan pinus dan pohon khas Papua tersebut. Rumah Ribuan Ekor Kelelawar Tidak saja memiliki terumbu karang, Pulau Meoskun juga merupakan rumah bagi ribuan ekor kelelawar.
Pada siang hari traveler dengan mudah melihat kelelawar bergelantungan pada ranting dan dahan pohon yang menutup pulau tersebut. Jika diusik maka muncul pemandangan ribuan ekor kelelawar berterbangan di atas pulau tersebut. Tapi disarankan jangan karena akan mengganggu ekosistem kelelawar tersebut. Itulah yang membuat masyarakat pulau ini disebut juga sebagai pulau kelelawar.
Berpantai Pasir Putih Pasir putih bak salju menjadi ciri khas pantai-pantai di Raja Ampat. Demikian juga di Pulau Meoskun. Di pesisir utara, selatan dan barat pulau tak berpenghuni tersebut terhampar pasir putih yang cukup luas dan panjang.
Potensi tersebut menjadi tempat terbaik untuk berjemur sambil menikmati keindahan panorama alam Raja Ampat. Tempat berenang dan snorkling Setibanya di pulau ini traveler pasti tak tahan menceburkan diri ke air laut. Betapa tidak, pulau ini memiliki air yang jernih dan garis pantai yang landai. Karena itu pulau ini menjadi salah spot wisata yang bagi hobi berenang atau snorkling.
Sensasi berenang di pulau ini tentu beda dengan pulau lainnya karena di sini wisatawan dengan mudah melihat ikan yang bermain di terumbu karang. Untuk itu direkomendasikan untuk membawa alat snorkling jika berkunjung.
Spot Diving Terbaik
Perairan seputaran Pulau Meoskun merupakan salah spot wisata terbaik di Raja Anpat. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Marthen Luther R. Bartolomeus mengakui kalau perairan seputaran Pulau Meoskun menjadi salah tujuan selam di Raja Ampat. Selain terumbu karang yang indah, dasar laut Pulau Meoskun juga rumah bagi ribuan ekor ikan.
"Wisatawan mancanegara sering melakukan diving disini," kata Marthen Luther Bartholomeus yang pernah menjabat Kepala Dinas Perikanan Raja Ampat di Pulau Meoskun. Karena itulah didekat pulau tersebut mooring buoy atau tempat berlabuh kapal-kapal pesiar membawa diver dari berbagai dunia. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Jumat, (21/7/2023) melakukan transplantasi terumbu karang di pulau ini guna mempertahankan eksistensinya sebagai destinasi wisata di Raja Ampat.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!