Tradisi Ngopi Sambil Melukis Pakai Ampasnya di Tulungagung

- detikTravel
Kamis, 05 Okt 2023 17:05 WIB
Lomba Nyethe
Tulungagung - Bila ke Tulungagung, jangan lupa berkunjung ke warung kopi lokal. Traveler bisa ngopi sambil melihat orang-orang melukis pakai ampas kopi.

Bukan di atas kanvas, melainkan menggunakan media rokok. Ya, itu sudah jadi semacam 'tradisi' bagi warga Tulungagung dan sekitarnya. Tradisi melukis rokok dengan ampas kopi itu disebut 'Nyethe'.

Nyethe adalah proses melukis di rokok dengan menggunakan ampas kopi sebagai tintanya. Kebiasaaan ini berlangsung hampir di setiap warkop atau warung kopi, bukan di kafe atau toko penyedia kopi modern.

Anda akan melihat banyak anak muda yang khidmat melukis rokok dengan ampas kopi. Nyethe begitu orang Tulungagung menyebutnya.

Proses menggambar ini bisa membutuhkan waktu berjam-jam untuk satu bungkus rokok. Namun bagi yang sekedar pingin mengoleskan ampas kopi ke rokok tentunya tidak perlu membutuhkan waktu yang lama.

Jenis gambar yang dihasilkan pun bermacam-macam, mulai lukisan dengan tema alam, binatang, wayang, bathik parang maupun yang sederhana tanpa motif.

Selain teknis melukis, orang perlu mencampur ampas kopi dengan campuran yang baik, cepat kering, lengket dan berbau harum sehingga menambah kenikmatan saat merokok.

Bahan yang digunakan bervariasi, namun bahan utamanya adalah ampas kopi yang halus dan lembut dicampur dengan susu kental manis. Campuran ini menghasilkan cairan yang hitam dan lengket sebagai pewarna yang pas.

Sedangkan bila ingin memberikan aroma yang berbeda, biasanya ditambah dengan vanili maupun coklat. Sehingga rasa nikmat yang dihasilkan bertambah dengan aroma yang ikut menimbulkan kenikmatan saat merokok.

Penggunaan tusuk gigi sebagai alat untuk mengoleskan ampas kopi ke batang rokok juga tidak bisa sembarangan. Tidak harus tusuk gigi, dulu sebelum tren menggunakan korek api gas, orang menggunakan batang korek kayu sebagai kuasnya.

Namun berhubung saat ini jarang yang membawa korek api batang kayu, orang memilih tusuk gigi yang biasanya disediakan oleh warkop sebagai kuas pengganti.

Sebelum digunakan, batang korek api atau tusuk gigi dibakar ujungnya hingga hitam. Kegiatan ini bertujuan agar lebih mudah saat digunakan untuk "nyethe".

Memang tidak semua orang bisa nyethe dengan baik. Biasanya bagi yang cuma ingin mendapatkan rasa nikmat saat nyethe, mereka tidak mementingkan gambar yang dihasilkan. Yang penting rokok dikasih ampas kopi selesai, bahkan tidak membutuhkan tusuk gigi maupun batang korek api.

Rokok cukup digambari menggunakan sendok seadanya, kemudian di angin-anginkan di lepek sambil menunggu kering. Ritual menunggu kering ini yang biasanya digunakan untuk bercengkerama.

Tidak semua warung kopi menyediakan sarana untuk nyethe. Beberapa warkop menyediakan kertas yang sudah dipotong dan susu kental manis kaleng untuk bahan nyethe.

Caranya mudah, kopi yang sudah habis tinggal ampasnya diserap airnya menggunakan kertas yang sudah disediakan. Ketika airnya sudah habis, ditambah dengan susu yang sudah disediakan.

Untuk penambahan susu ini biasanya tidak dikenakan biaya, karena memang semacam pelayanan warkop. Tak lupa warkop biasanya menyediakan tusuk gigi untuk menggambar.

Warkop yang menyediakan sarana prasarana biasanya juga dilengkapi dengan tatakan untuk meng angin-anginkan rokok yang sudah di cethe. Biasanya ketika di Tulungagung timur, saya memilih warkop Cethoel, Bogel atau lainnya warung kopi ini berada di sekitar gang roda Kecamatan Ngunut.

Warkop ini menyediakan susu kental manis dan kertas bagi yang ingin nyethe lengkap dengan tatakannya. Sedangkan bila sedang Tulungagung barat kami memilih Warkop Mak Tin atau Mak Waris yang berada di Kecamatan Kauman sebagai pilihan. Dua warkop terakhir selain memiliki fasilitas nyethe, mereka memiliki kopi khas Tulungagung, kopi ijo.

Untuk yang sudah ahli, menggambar/nyethe seringkali mereka mendapat pekerjaan untuk menggambar rokok satu slop. Momen ini biasanya terjadi saat puasa menjelang lebaran.

Untuk yang sudah akrab biasanya diberi bayaran Rp 100.000 per slop. Uang ganti kopi katanya, karena kalau dihitung profesional tentu kurang banyak.

Bagi yang belum akrab terkadang harus nego dulu, karena tidak semua orang mau menerima job ini. Jika anda tertarik dan menginginkan belajar nyethe namun kebingunan, anda bisa mencari orang yang sedang nyethe dan ikut bergabung.

Bilang saja bila ingin belajar. Dan bila beruntung anda akan diajari sambil langsung praktek. Biasanya cukup dengan membelikan rokok untuk dicethe dan dirokok bareng.

Kebiasaan atau tradisi nyethe juga ikut diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya lomba Nyete saat memerihakan kemerdekaan RI atau saat ulang tahun Tulungagung.

Jadi, semisal Anda tertarik datang untuk melihat atau bahkan ikut lomba nyethe, saya sarankan untuk datang saat bulan tersebut. Bila beruntung, Anda bisa melihat hasil karya dari peserta lomba yang luar biasa.


(wsw/wsw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork