Pagi ini, saya bersiap untuk memulai perjalanan dari Jakarta ke Pekanbaru. Tujuan akhir saya adalah akhir pekan panjang yang saya nantikan.
Setiba di Bandara Pekanbaru, taksi jemputan yang telah saya pesan siap mengantar saya ke hotel tempat saya akan menginap. Saat tiba di hotel, cuaca yang panas setelah hujan membuat saya memutuskan untuk istirahat sejenak agar kembali segar.
Sore hari sekitar pukul 15.00 WIB, saya bertemu dengan seorang teman yang akan menjadi pemandu wisata saya. Kami memiliki janji untuk menjelajahi sekitar Universitas Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destinasi itu terkenal dengan keindahan alam dan danau buatannya. Suasana di sana begitu asri walaupun cuaca tetap hangat meski tidak terlalu terik karena setelah hujan.
Kami berbincang-bincang di tepi danau sambil melihat warga sekitar yang sedang menikmati hobinya, yaitu memancing ikan. Ada cerita menarik ketika kami melihat seorang warga yang meskipun peralatannya terlihat kurang meyakinkan, tapi ia berhasil menangkap ikan.
Kami pun tertawa geli menyaksikan keberhasilan yang tak terduga tersebut. Setelah puas menjelajahi sekitar Universitas Riau, saya kembali ke hotel.
Pada pukul 18.30 WIB, teman saya mengantarkan saya untuk menikmati matahari terbenam yang indah di langit Pekanbaru. Sambil menatap langit yang memerah, saya merenung dan berkata, "Saya bersyukur dapat menikmati sunset yang indah ini, namun sunset hanyalah senja yang menggambarkan keindahan sesaat."
Setelah menikmati momen yang mendalam ini, kami menjelajahi berbagai kuliner khas daerah sekitar yang beragam. Malam harinya, saya diajak menikmati suasana tongkrongan anak muda di Pekanbaru, yang menurut saya terasa nyaman dan ramah.
Di sana kami ditemani oleh tiga teman lainnya yang meramaikan obrolan kami hingga pukul 23.00 WIB. Suasana yang hangat dan ramai menjadi pelengkap hari yang menyenangkan dan membuat saya bahagia.
Hari berganti, saya telah merencanakan untuk menjelajahi daerah lain di sekitar Pekanbaru. Selama perjalanan, saya bersama teman saya, namun siang hari saya meminjam motor teman saya untuk pergi ke Masjid Raya Pekanbaru.
Masjid ini sangat indah dan memiliki nilai sejarah yang kuat. Setelah menunaikan shalat Jumat, saya menjelajahi masjid ini dan mencoba berbagai jajanan yang ada di sekitar halaman masjid.
Pada malam harinya saya diajak ke pusat Kota Pekanbaru untuk menikmati angkringan yang merupakan tempat yang penuh dengan pedagang dan pengunjung yang hingar-bingar.
Sambil menikmati kuliner khas daerah, saya berbincang panjang lebar dengan teman saya, dan saya pun mengunjungi beberapa teman-temannya. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk mendengar cerita tentang adat istiadat dan sejarah Kota Pekanbaru.
Setelah hari yang penuh petualangan, saya kembali ke hotel dengan perasaan lelah. Pada hari terakhir kunjungan saya, saya berencana untuk menjelajahi Kabupaten Kampar.
Hari kedua
Hari esok pun tiba, saya memulai perjalanan ke Kabupaten Kampar pukul 12.00 WIB. Seiring perjalanan, saya menikmati pemandangan hutan kelapa sawit.
Namun, cuaca disana tetap panas karena mengingat perbedaan iklim yang khas daerah ini. Ketika tiba di Kampar, saya disambut oleh keramahan sebuah keluarga, yaitu keluarga Pak Sucipto.
Bersama mereka, saya bercengkrama, berbagi cerita dan merasakan kehangatan sebuah keluarga yang harmonis. Saya merasa sangat bersyukur bisa bertemu dengan keluarga yang baik hati dan terbuka untuk menjalin silaturahmi yang erat.
Selama di Kampar, saya juga diajak untuk melihat dan berbagi cerita tentang hutan kelapa sawit yang dulunya adalah jalur gajah. Pak Sucipto menjelaskan dengan penuh antusias bahwa gajah-gajah itu telah dievakuasi ke hutan lindung untuk menjaga ekosistem gajah.
Kami berbincang panjang lebar tentang pentingnya menjaga keberlanjutan alam. Kami pun berbicara sekilas mengenai sejarah dan kebudayaan Melayu.
Tidak hanya itu, saya juga berkesempatan mencicipi hidangan khas daerah seperti dendeng yang memiliki rasa yang begitu khas. Malam harinya, saya diajak oleh adik teman saya.
Riyan mengajak saya ke sebuah kafe di Pekanbaru. Kami menikmati secangkir kopi sambil mendengarkan live musik. Setelah itu ia pun mengantarkan saya pulang ke hotel.
Hari ketiga
Hari terakhir di Pekanbaru, saya hanya berkeliling menikmati suasana di sekitar hotel. Ada begitu banyak tempat menarik di sekitar sini, tetapi waktu terbatas karena pada siang harinya saya harus kembali ke Jakarta.
Pada pukul 13.00 WIB, Pak Sucipto menjemput karena beliau kemarin berjanji akan mengantar saya ke bandara. Sebelum pulang, saya diajak untuk menikmati makan siang dengan hidangan yang beragam, yaitu hidangan khas daerah Pekanbaru.
Saya juga dibuat senang oleh Pak Sucipto, karena ia memberi saya banyak sekali oleh oleh, termasuk dendeng, makanan ringan dan kue khas Pekanbaru yang memiliki aroma kuat durian.
Penerbangan kembali ke Jakarta dimulai pukul 16:00 WIB. Saya tiba di Jakarta pukul 19:00 WIB, saya membawa pulang kenangan indah dari Pekanbaru.
Saya merasa beruntung telah menjelajahi keindahan alam dan kehangatan budaya Pekanbaru. Pengalaman ini akan selalu saya kenang sebagai perjalanan yang tak terlupakan yang memperkaya wawasan saya.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak