Ini Sederet Keunikan di Deli Serdang

- detikTravel
Minggu, 22 Okt 2023 21:07 WIB
Masjid kuning Deli Serdang.
Jakarta -

Destinasi saya kali ini adalah kabupaten Deli Serdang di Sumatera Utara. Nama Deli membuat saya teringat akan kesultanan Deli yang kaya sejarah.

Saya menuju Lubuk Pakam, tempat di mana saya akan menginap selama perjalanan ini. Meskipun cuaca terik dan suasana asing, saya langsung menaruh perhatian pada kendaraan unik yang melintas di sana.

Ternyata, kendaraan itu disebut bentor atau becak oleh penduduk setempat. Saya terkejut, sebab di tempat asal saya, becak adalah sepeda yang disulap dengan tempat duduk di depan untuk penumpang.

Setibanya di penginapan, saya memutuskan untuk istirahat sejenak mengingat perjalanan panas. Keesokan harinya, saya memutuskan untuk menjelajahi sekitar Lubuk Pakam.

Saya menemukan banyak hal yang baru bagi saya. Teman saya membawa saya ke sebuah warung makan, dan kami berbincang sambil menikmati hidangan lezat.

Dia memberikan rekomendasi tempat wisata dan membahas berbagai pekerjaan sehari-hari. Saat kami menerima bon pesanan, saya kebingungan melihat kata mandi.

Saya berpikir, "Siapa yang mandi di sini?" dengan bingung. Melihat ekspresi kebingungan saya, teman saya akhirnya menjelaskan bahwa "mandi" adalah singkatan dari es teh manis dingin.

Ini adalah salah satu contoh perbedaan istilah yang unik dan saya tertawa terbahak-bahak karena kesalahpahaman itu. Keesokan harinya, saya memutuskan untuk mengunjungi kantor pemerintahan kabupaten, yang ternyata berada cukup dekat dengan penginapan.

Sambil memesan makanan di warung sekitar, saya berbincang dengan ibu pemilik warung. Dia mengatakan bahwa malam di sekitar Masjid Sultan Thaf Sinar Basarsyah adalah saat-saat yang paling ramai di sana.

Meskipun saya penasaran, cuaca panas masih membuat saya ingin menunda kunjungan tersebut hingga sore hari. Saat akhirnya saya tiba di sekitar masjid tersebut, saya terkesan oleh keunikan bangunannya.

Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah memiliki bentuk yang khas dan warna kuning yang mencolok. Di sekitar masjid, banyak warga sedang menikmati sore dengan berjalan-jalan dan bermain.

Saya berkeliling sambil mengagumi keindahan masjid ini. Di sekitarnya, terdapat angkringan, para pedagang dengan kursi plastik yang nyaman ala tiduran.

Berbeda dengan Pulau Jawa, mereka menggunakan motor untuk berjualan, bukan dorong-dorongan. Keberagaman yang saya temui sangat menarik.

Saya juga menemukan air mancur yang menari dengan irama lagu rohani Islam di latar belakangnya. Hal ini benar-benar unik. Selain itu, banyak orang yang sedang jogging atau hanya berjalan-jalan sore di area ini.

Saya melihat lapangan olahraga dan bahkan ada miniatur Kakbah, yang mungkin digunakan untuk manasik haji. Saya tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto sebelum pulang.

Setelah puas menjelajahi sekitar masjid, saya kembali ke tempat penginapan saya. Pada malam harinya, saya berkeliling lagi dan menemukan sebuah bangunan yang tampak seperti hotel mewah ala Eropa.

Saya masuk ke dalamnya dan mengambil beberapa foto di taman dan halaman depan yang indah. Keesokan harinya saya kembali ke bangunan tersebut dengan harapan mendapatkan foto yang lebih baik.

Namun ternyata itu bukan hotel seperti yang saya kira. Ini adalah Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Meskipun saya keliru sebelumnya, saya tetap mengagumi keunikan bangunan di sekitarnya, karena nuansanya itu seperti suasana berlibur, bikin nyaman.

Perjalanan saya ke Deli Serdang tidak hanya memberikan pengalaman yang tak terlupakan tetapi juga mengungkapkan keberagaman budaya dan perbedaan istilah yang memperkaya wawasan saya sebagai traveler di negeri ini.

Yang pasti, saya akan selalu menghargai keunikan setiap tempat yang saya kunjungi di Nusantara ini.




(msl/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork