Ada Batu Gantung di Danau Toba, Tahu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Batu Gantung di Danau Toba, Tahu?

Margaretha Lina Prabawanti - detikTravel
Jumat, 01 Mar 2024 12:55 WIB
loading...
Margaretha Lina Prabawanti
Batu gantung di atas tebing di Danau Toba.
Di atas ferry yang menuju batu gantung di Danau Toba.
Bermain sampan di tebing batu gantung di Danau Toba.
Ada Batu Gantung di Danau Toba, Tahu?
Ada Batu Gantung di Danau Toba, Tahu?
Ada Batu Gantung di Danau Toba, Tahu?
Jakarta -

Awalnya, Batu Gantung yang terletak di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara ini tidak menjadi tujuan saya ketika mengunjungi Danau Toba beberapa waktu yang lalu.

Saya naik kapal ferry dari Parapat hanya bertujuan untuk merapat ke pelabuhan Tomok di Pulau Samosir saja. Pulau ini unik karena keberadaannya di tengah danau, meskipun bukan satu-satunya, tetapi Pulau Samosir menduduki peringkat kelima yang terbesar di dunia.

Saya pun penasaran ingin menginjakkan kaki di sana. Tanpa saya sadari, Kapal Ferry yang saya tumpangi mengambil rute sedikit memutar dan tiba-tiba berhenti di sebuah tebing batu yang dikelilingi tumbuhan berwarna hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesin dimatikan ketika kapal berhenti tepat di bawah tebing batu, membuat suasana yang semula berisik oleh deru mesin kapal, mendadak menjadi hening.

Awal kapal dan beberapa penumpang lokal langsung menengadahkan kepala dan menunjuk ke arah tebing sambil berteriak girang, "batu gantung!"

ADVERTISEMENT

Saya pun turut menengadahkan kepala dan memicingkan mata, berusaha menemukan batu yang ternyata hanya setinggi dua meteran dengan posisi menggantung di tebing. Bentuknya sangat unik, menyerupai sosok perempuan.

Menurut cerita yang melegenda, batu yang menggantung dengan wujud mirip perempuan itu adalah representasi dari sebuah kisah yang romantis sekaligus tragis.

Entah mengapa, kisah-kisah romantis yang paling diingat dalam sejarah adalah kisah yang berakhir tragis. Masih ingat Romeo dan Juliet, kan? Atau Cleopatra dan Mark Antony? Guinevere dan Lancelot? Laila dan Majnun? Tristan dan Isolde? Jayaprana dan Layon Sari? Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang?

Bukankah semua kisah itu berakhir tragis? Legenda dari Danau Toba pun mengusung cerita yang sama, tentang sepasang kekasih, Seruni dan Sidoli, yang terpisah oleh takdir.

Konon, Seruni yang dipaksa menikah dengan orang lain yang bukan Sidoli, kekasihnya, hanya demi melunasi hutang orang tuanya, merasa sangat sedih. Ia menangis di pinggir Danau Toba, namun terperosok ke dalam lubang batu yang dalam dan gelap yang terus menghimpitnya hingga dia lenyap

Dari lokasi tersebut kemudian muncul batu menyerupai sosok perempuan yang dipercayai masyarakat sekitar sebagai jelmaan dari Seruni.

Mengenai bentuk yang unik itu, pengamat Geologi memiliki pendapat sendiri. Ada kemungkinan Batu Gantung terbentuk akibat aktivitas letusan gunung purba yang juga membentuk Danau Toba.

Dengan perubahan temperatur yang ekstrem pasca letusan, maka lava andesit yang hampir jatuh ke danau justru membeku menjadi batu andesit dengan bentuk yang unik.

Terlepas dari legenda kisah tragis atau pendapat ilmiah kaum ilmuwan tentang keberadaannya, Batu Gantung yang berada di tebing di tepian Danau Toba ini cukup indah.

Ada gradasi warna hitam dan terang serta hijaunya vegetasi yang memberikan kontras di tengah birunya air Danau Toba yang maha luas. Mengenai keindahan alam ini, saya rasa semua orang yang pernah mengunjungi Danau Toba pasti akan sepakat.

Hide Ads