Cerita Pecalang dan Suka Dukanya Saat Nyepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Pecalang dan Suka Dukanya Saat Nyepi

Rizki Setyo Samudero - detikTravel
Minggu, 30 Mar 2025 08:35 WIB
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin (11/3/2024). Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Jakarta -

Seluruh aktivitas pekerjaan dihentikan saat perayaan Hari Raya Nyepi 2025. Tanggung jawab satu hari penuh saat Nyepi diberikan kepada polisi adat atau biasa dikenal pecalang desa.

Pecalang bertugas mengamankan wilayah desanya masing-masing dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat Nyepi, mereka 24 jam berpatroli di wilayah desanya untuk memastikan tidak ada masyarakat yang melanggar aturan Hari Raya Nyepi.

Salah seorang pecalang di Desa Adat Tuban, Wayan Merta, menceritakan suka dukanya selama menjadi pecalang. Merta menjadi pecalang sudah 20 tahun lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia selalu memiliki cerita dan kesan Nyepi di setiap tahunnya. Seperti pernah mengantar ibu hamil ke rumah sakit dan mengantar wisatawan yang mengalami sakit di hotel tempat menginap di wilayah Tuban.

"Jadi pihak perusahaan apapun jenisnya itu sudah ada komunikasi dan koordinasi dengan desa adat. Apapun yang terjadi harus koordinasi dengan desa adat," tuturnya saat ditemui di kantor desa adat Tuban, Sabtu (29/3/2025).

ADVERTISEMENT

Pria yang juga menjadi Ketua Jagabaya Prajuru Desa Adat Tuban ini menyampaikan latar belakang para pecalang bermacam-macam. Ada yang pensiunan polisi hingga dosen.

"Kami juga dibina senior-senior pecalang yang lain kebetulan ada yang purnawirawan kepolisian, ada purnawirawan TNI pangkat mayor juga. Mereka yang membina kami. Dosen juga ada profesor," jelas pria berusia 52 tahun itu.

Rata-rata, pecalang di Desa Adat Tuban sudah menjadi pecalang lebih dari 10 tahun. Menjelang Nyepi, pecalang sudah bersiap-siap berkoordinasi untuk melakukan pengamanan, termasuk saat malam pengerupukan.

"Paling lama 20 hari sebelum Nyepi selalu kami di prajuru desa lakukan rapat persiapan," sambung Merta.

Merta menuturkan hingga saat ini wilayah Desa Adat Tuban yang masyarakatnya sangat heterogen terbilang aman terkendali. Dia bersyukur masyarakat Tuban dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi nyaman saat Nyepi.

---

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads