Menghirup Udara Pantai Paling Perawan di Ujung Kulon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menghirup Udara Pantai Paling Perawan di Ujung Kulon

- detikTravel
Selasa, 04 Sep 2012 14:30 WIB
Angin yang berhembus kencang di Karangranjang (Putri/detikTravel)
Ujung Kulon - Tak banyak yang tahu kalau Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menyimpan banyak pantai indah. Bahkan tak sedikit pula yang masih perawan alias belum banyak dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Karangranjang di TNUK.

Badak, itu kesan pertama yang mungkin ada di pikiran setiap orang begitu pertama kali mendengar kata Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Memang benar, taman nasional ini adalah markasnya 30 individu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang kini terancam punah.

Tapi ternyata, di balik lebatnya pepohonan yang menyelimuti taman nasional, TNUK dikelilingi banyak pantai cantik yang masih sepu pengunjung. Bahkan tak sedikit pula yang masih tersembunyi dan belum terjamah orang alias tersembunyi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntungnya, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke salah satu pantai paling perawan itu. Berada di kawasan Karangranjang, pantai perawan ini bernama sama dengan lokasi.

Pantai Karangranjang letaknya tak jauh dengan Resor Karangranjang TNUK. Jika datang dari arah utara TNUK atau daerah Muara Laban, Anda harus berjalan lagi menuju Karangranjang sekitar 1,5 jam.

Meski lama, perjalanan darat ini tidaklah membosankan. Sepanjang jalan Anda akan ditemani dengan pepohonan hijau yang tinggi dan aneka hewan hutan. Jangan ragu-ragu untuk menengok ke atas! Siapa tahu ada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), surili (Presbytis comata) atau pun owa Jawa (Hylobates moloch) yang sedang asyik bergelantungan di pohon TNUK.

Eits, tapi hati-hati! Perhatikan juga setiap langkah Anda di jalan setapak menuju Karangranjang ini. Jalan tanah yang licin bisa membuat siapa saja yang tak waspada terjatuh.

Setelah 1,5 jam menerobos hutan, kini tibalah Anda di Pantai Karangranjang. Dari kejauhan saja, sudah terdengar sayup-sayup debur ombak yang kencang. Tanpa perlu menunggu lebih lama, segeralah berlari dan temukan pesona Pantai Karangranjang di balik TNUK.

Tidak ada satu pun jejak kaki yang tampak di begitu pertama kali tiba di sana kecuali dedaunan yang menjadi penghuni pantai. Begitu pun pengunjung, tak tampak orang lain berada di Pantai Karangranjang kecuali saya dan rombongan.

Tanpa ragu, kaki ini perlahan memijakkan kaki di pantai putih halusnya. Tak disangka kaki saya justru terpendam ke dalam pasir yang ternyata tak padat karena tidak pernah diinjak pengunjung.

Wuss! Angin kencang yang dibumbui dengan serpihan pasir yang berterbangan seolah menampar wajah. Saya pun dongakkan kepala menentang angin yang tak henti berhembus.

Sesaat waktu terasa terhenti. Pantai Karangranjang seolah memiliki sejuta keindahan yang disimpan sendiri, tak mau diberikan kepada yang lain. Ombak besar langsung dari Samudera Hindia tampak bergulung tinggi di tepian pantainya.

Tak pernah terkhayalkan sedikit pun bisa menemukan sebuah pantai cantik, di antara rerimbunan pohon di dalam sebuah taman nasional. Garis pantainya yang panjang sama sekali tidak membosankan untuk dilihat.

Angin kencang dan ombak yang bergulung tinggi menjadi kombinasi paling sempurna di Pantai Karangranjang.


(ptr/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads