"It is not the mountain we conquer, but ourselves." Itulah kutipan terkenal dari seorang Selandia Baru bernama Sir Edmund Hillary. Bersama seorang Sherpa (panggilan untuk masyarakat Tibet yang tinggal di wilayah Nepal) bernama Tenzing Norgay, Hillary menjadi orang pertama yang tiba di puncak Everest pada 29 Mei 1953. Ia trekking melewati desa-desa Sherpa di lereng Himalaya, termasuk Namche Bazaar.
Terletak di ketinggian 3.440 mdpl, Namche Bazaar seperti desa di atas gunung. Kebanyakan pendaki tiba di Namche Bazaar pada hari ke-2 trekking menuju Everest Base Camp (EBC). Namun, trek menuju desa ini adalah salah satu yang tersulit. Tak heran banyak pendaki yang tinggal lebih lama di Namche Bazaar. Beristirahat, beraklimatisasi, dan mengeksplorasi desa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, semua itu terbayar oleh panorama dan fasilitas desa ini. Penginapan, kedai teh, dan toko yang menjual alat-alat pendakian berderet cantik. Beberapa penginapan juga punya fasilitas air panas (yang dimasak sendiri oleh pemiliknya), juga menyuguhkan aneka masakan khas yang nikmat.
Dari situs travel Gadling, Selasa (4/8/2012), Namche Bazaar adalah desa terbesar dari sisi populasi. Desa cantik ini dihuni sekitar 1.600 penduduk yang mayoritas jadi pemilik penginapan dan kedai. Ada pula yang berladang dan menggembala yak (kerbau asli Himalaya).
Sekitar musim semi dan gugur, desa ini jadi luar biasa ramai. Para pendaki selalu menghabiskan beberapa hari di Namche Bazaar. Selain istirahat, mereka biasa belanja berbagai keperluan seperti sarung tangan, sepatu boots, sampai kantung tidur. Tapi karena butuh perjuangan untuk mencapai tempat ini, harga barang di Namche Bazaar cenderung mahal. Tapi kalau Anda mau menawar, warga lokal akan memberi harga yang lebih murah.
Kedai teh adalah tempat favorit para pendaki untuk menghabiskan sore. Menyeruput teh hitam lokal, makan seporsi Momo (camilan berbahan daging khas Himalaya), juga berbaur dengan warga setempat. Penginapan di Namche Bazaar juga menyediakan Dal Bhat (nasi putih yang disajikan dengan sup kacang hijau dan sayuran) untuk santap pagi, siang, dan malam.
Kalau tubuh sudah cukup bugar, para pendaki ini sudah siap melanjutkan perjalanan menuju ketinggian selanjutnya. Melewati desa-desa Sherpa yang lebih mungil hingga nantinya tiba di EBC. Puncak Everest di ketinggian 8.848 mdpl seakan menunggu para penerus Sir Edmund Hillary. Sementara Namche Bazaar, akan senantiasa menunggu para pendaki untuk sekadar singgah di sana.
(sst/fay)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan