Nama tradisi unik ini adalah Marosok. Konon, transaksi jual beli seperti ini sudah dilakukan sejak zaman raja-raja Minangkabau. Marosok hanya berlangsung di pedalaman Sumatera Barat seperti di Desa Cubadak, Kabupaten Tanah Datar. Tempat inilah yang dipadati wisatawan tiap Selasa.
Ya, Selasa adalah hari berlangsungnya Pasar Ternak Koto Baru. Di sebuah lapangan luas, ratusan warga hilir-mudik untuk melakukan transaksi. Ada sekitar 100 pemilik ternak dengan jumlah hewan antara 150-200 ekor. Alih-alih bangunan, tak ada satu pun kios dagangan di pasar ini. Semua menyatu dalam dengung gumaman saat tangan mereka 'menari' di bawah sehelai kain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tangan mereka saling mengenggam. Jari mereka bermain, bergoyang ke kiri dan kanan. Setiap jari melambangkan nilai uang, mulai dari puluhan, ratusan, hingga jutaan rupiah.
Kedua belah pihak akan terus berjabat tangan kalau harga sapi belum disepakati. Kalau transaksi sudah selesai, barulah setiap tangan saling melepaskan dan sapi pun dipindahtangankan. Dari awal hingga akhir transaksi, tak ada sepatah kata pun yang mereka ucapkan!
Para penjual dan pembeli di pasar ini melakukan Marosok agar harga ternak yang dibeli tak diketahui banyak orang. Selain sapi ada juga kerbau, kambing, juga domba. Tapi, sapi tetap jadi hewan ternak yang paling diburu di sini karena menjadi bahan dasar masakan Padang seperti sate.
Kalau sedang traveling ke Ranah Minang, sempatkan diri Anda melihat tradisi Marosok. Mau ikut bertransaksi? Boleh saja!
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia