Seperti ditengok detikTravel dari The Daily Brunei Resources, Jumat (17/5/2013) Kampung Ayer memiliki catatan sejarah panjang sejak ribuan tahun. Kampung ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Shah tahun 1363-1402. Sejak saat itu banyak penduduk berbondong-bondong mengisi kekosongan wilayah kampung.
Dulunya wilayah kampung ini pernah menjadi pelabuhan utama untuk para pengekspor yang mendatangkan barang ke Brunei. Kampung ini tak cuma bertahan kokoh, melainkan kian hari semakin berkembang pesat. Lebih dari 30.000 orang bermukim di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Ayer ternyata bukan sembarang kampung. Buktinya, penduduk di sana sudah hidup mengikuti arus zaman modern. Meskipun bentuk bangunan berupa rumah panggung kayu sederhana yang berdiri di atas air, desa ini sudah ada listrik bahkan Ac pun ada di dalam rumah mereka.
Kampung Ayer merupakan saksi sejarah Brunei Darussalam kala itu. Pertumbuhan penduduk terlihat maju pesat sejak lama.Sayangnya, kampung ini sudah mulai memudar dari sisi budaya asli dan sejarah di Brunei. Sudah banyak orang menghidupkan dan meninggalkan kampung ini. Walaupun terlihat sederhana, tak disangka Kampung Ayer juga sudah dilengkapi fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, pertokoan sampai restoran.
Menurut cerita, seorang petualang Portugis Ferdinand Magellan pernah datang ke sana pada abad ke-16. Wilayah kampung ini mirip dengan Kota Venesia di Italia sehingga dijuluki 'Venesia dari Timur'.
Traveler yang ingin datang ke sana tak usah khawatir memikirkan bagaimana cara menempuh Kampung Ayer. Sebab, kampung tersebut menyediakan transportasi air berupa perahu kayu atau biasa disebut dengan taksi air. Ada pula speedboat yang siap mengantarkan Anda yang ingin berwisata menyusuri kampung sederhana ini.
(sst/sst)












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi