Berau, Kota yang Nyaris Tanpa Angkutan Umum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Derawan 2013

Berau, Kota yang Nyaris Tanpa Angkutan Umum

- detikTravel
Senin, 01 Jul 2013 10:47 WIB
Seperti inilah kondisi jalan di Berau (Putri/detikTravel)
Berau - Di Jakarta, semua orang mungkin sudah muak dengan ribuan angkutan umum. Namun di Berau, Kaltim, traveler akan merindukan banyaknya angkot. Maklum saja, di Berau jumlah angkutan umum sangat sedikit, hampir tak terlihat.

Berau, namanya mungkin sedikit asing di telinga banyak orang. Ini adalah nama sebuah kabupaten di Kalimantan Timur. Namanya memang tidak setenar Kepulauan Derawan di Kaltim yang memiliki keindahan alam. Tapi nyatanya Berau adalah kabupaten yang menaungi kepulauan cantik tersebut.

Jalan-jalan ke sana, turis harus menyiapkan sunblock, kacamata hitam dan penutup kepala. Udara di sana sangatlah panas. Jika tidak siap, kulit Anda bisa terbakat matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel pun berkesempatan datang ke tempat ini pada Sabtu (29/6/2013) lalu, usai Festival Derawan 2013. Ini adalah kali pertama saya berkeliling Kota Berau untuk menikmati keindahan alam dan melihat hiruk pikuk kota.

Bagi saya sendiri, nama Berau tidaklah asing. Kota ini sudah lama jadi tempat tinggal salah seorang kerabat. Saya pun lantas memutuskan untuk berkeliling kota ditemani kerabat, pada Sabtu pagi pukul 10.00 Wita.

Tujuan utama tentu adalah berkeliling kota, mencari sarapan sambil mengamati suasana di sana. Kesan pertama yang muncul di benak ini adalah Berau merupakan kota yang sepi.

Sepanjang perjalanan yang terlihat hanyalah jalan raya yang cukup lengang. Tak banyak kendaraan lalu lalang di sini, baik itu mobil atau motor. Macet pun sama sekali tak terasa.

"Enak kan, di sini nggak ada macet, jalanan kosong nggak seperti di Jakarta," ujar Titi, salah seorang kerabat yang menemani perjalanan.

Sepakat! Saya pun setuju dengan pendapatnya. Jalan raya di Berau bisa dikatakan sangat lengang dan tertib. Tak ada salip-menyalip kendaraan di sana. Bunyi klakson pun hampir tak terdengar. Semua penduduk bisa mengendarai mobil atau motor dengan santai tanpa harus berkutat dengan macet.

Tapi ada yang aneh, sedari tadi yang terlihat di mata ini hanyalah mobil dan motor pribadi. Tak terlihat angkutan umum atau bus. Sekalipun ada, bus yang terlihat adalah bus milik salah satu perusahaan batu bara di sana.

"Di sini angkot nggak laku, kosong semua, angkot sedikit banget. Kalau pun ada pasti kosong," lanjut Titi.

Benar saja, begitu ada angkot, tak terlihat ada penumpang di sana. Bisa dibilang, itulah satu-satunya angkot yang saya lihat. Setelah itu, tak terlihat lagi yang lain.

"Di sini rata-rata pada punya mobil sama motor, jadi angkot nggak ada yang naik," jelas Titi.

Berau memanglah kota yang maju. Banyak pembangunan gedung terlihat di sana. Tak heran jika hampir seluruh penduduknya memiliki kendaraan sendiri.

Lalu bagaimana dengan wisatawan? Anda bisa menyewa mobil di sana. Ada beberapa tempat penyewaan kendaraan yang bisa Anda datangi.

"Kalau mobil Rp 300.000-an/mobil, kalau motor Rp 75 ribuan lah," ujar Titi

Asyik berbincang, akhirnya sampailah saya di tempat sarapan. Lupakan sejenak keunikan Berau yang hampir tak memiliki angkutan umum. Saatnya menyantap sarapan pagi.

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads