Seorang Youtuber Ukraina dengan pelanggan lebih 6,5 juta orang ditangkap polisi Jepang setelah live streaming di sebuah rumah di zona terlarang. Mantan dubes Ukraina sampai minta maaf.
Dilansir dari Japan Today, Senin (29/9/2025) penangkapan ini terjadi di di zona terlarang nuklir Fukushima. Juga dua warga Ukraina lainnya ditangkap karena memasuki rumah kosong di kota Okuma, prefektur Fukushima, pada Rabu pagi (24/9).
Dalam tayangan live tersebut, ketiga orang ini membuat teh di dalam rumah dan memeriksa barang-barang yang tampaknya ditinggalkan oleh penghuninya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas polisi menemukan para tersangka berdasarkan informasi yang diberikan oleh seorang warga dan menangkap mereka saat beraksi," kata pejabat kepolisian Fukushima.
Ketiga tersangka ini pun mengakui dakwaan tersebut.
Setelah bencana Fukushima yang dipicu oleh gempa bumi dahsyat dan tsunami susulan, 12% wilayah prefektur tersebut menjadi terlarang dan sekitar 165.000 orang meninggalkan rumah mereka, baik berdasarkan perintah evakuasi maupun secara sukarela. Radiasi yang menyelimuti wilayah tersebut memaksa penduduk untuk meninggalkan segalanya.
Meskipun banyak wilayah kini telah dinyatakan aman, masih ada beberapa wilayah yang dianggap berbahaya, termasuk tempat warga Ukraina tersebut live streaming.
Mantan duta besar Ukraina untuk Jepang, Sergiy Korsunsky, sampai menulis di X bahwa ia ingin meminta maaf atas insiden tersebut atas nama warga Ukraina yang ditangkap.
"Ini seharusnya tidak terjadi," ujarnya.
Baca juga: Lingkungan Terkeren Dunia, Jepang Juara |
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB