Di Pulau Derawan, Kalimantan Timur Anda tidak perlu repot mencari tempat belanja oleh-oleh. Baru saja tiba di depan dermaga pulau, wisatawan yang datang langsung disambut oleh banyak ibu-ibu dengan aneka dagangan.
Ya, yang ada di hadapan Anda adalah dagangan cinderamata khas Derawan. Ada banyak jenis suvenir yang bisa Anda pilih. Saya pun tertarik untuk melihat lebih dekat. Bagai dipandu, ibu-ibu yang berjualan lantas menawarkan barang dagangan secara bersamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelang sisik penyu, tampak menarik bagi saya. Mata saya pun langsung tertuju ke arah salah satu gelang.
"Ini dibuat sendiri mbak. Kalau yang kecil Rp 20 ribu, yang besar Rp 50 ribu," ungkap sang ibu.
Mahal, ya harga itu cukup mahal untuk sebuah gelang. Tapi rupanya kekhasan yang dimiliki membuat harga gelang tersebut menjadi mahal.
"Gelang sisik penyu khas di sini," imbuh sang ibu.
Merasa terlalu mahal, saya pun berusaha menawar. Namun tampaknya gagal. Pandangan pun beralih ke cincin.
"Cincin Rp 25 ribu," katanya.
Rupanya, masih ada lagi cinderamata lain yang juga dijual, yakni gelang akar bahar. Khusus yang ini, Anda bisa mendapat dengan harga lebih murah, yakni Rp 15 ribu/buah.
"Kalau asbak penyu ini Rp 20 ribu/buah," ungkap si ibu penjual.
Tapi jangan kira ini asbak yang terbuat dari penyu. Asbak ini terbuat dari kaca dan dibentuk menyerupai penyu. Unik!
Jika tempat penjualan oleh-oleh di depan dermaga dirasa mahal, silakan berkeliling pulau. Di dalam pulau, masih ada lagi penjual cinderamata khas Derawan. Di sana, wisatawan bisa membandingkan harga. Datanglah dan cari dengan seksama suvenir mana yang Anda cari.
(ptr/aff)
Komentar Terbanyak
Israel Serang Doha, Aktivitas Bandara Hamad Masih Lancar
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan