Agus adalah d'Traveler pemenang lomba foto Fotostop Bangga Indonesia yang diadakan panitia Festival Indonesian Weekend bekerja sama dengan detikcom. Agus pun pada tanggal 26-31 Mei 2016 berangkat ke London bersama seluruh delegasi Festival Indonesian Weekend.
"Jujur gue bilang ini pengalaman berkesan. Begitu dikabari pertama kali bahwa akan berangkat ke London, rasanya sudah ingin cepat-cepat saja berangkat," kata Agus dalam obrolan dengan detikTravel, Selasa (21/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat Festival Indonesian Weekend itu kita ada di London tapi serasa di Indonesia, kulinernya dll. Festival ini kelasnya internasional lah. Gue bilang ini sukses karena ada di tengah-tengah tempat wisata, pasti orang mampir," kata Agus.
Agus di depan Tower Bridge (Angelus Agus/d'Traveler)
Usai festival, Agus ada waktu untuk traveling keliling London. Dia melihat pergantian pasukan di Istana Buckingham dan berkunjung ke Emirates Stadium, markas klub Arsenal. Dia berkeliling bersama wartawan detikTravel, Wolipop, CNN Indonesia dan sejumlah media lain. Menurutnya jalan-jalan bareng wartawan seru banget.
"Destinasi paling berkesan itu Portobello Market karena bisa lihat kamera antik seperti Pasar Baru tapi lebih beragam di sana," ujar pria penggemar fotografi ini.
Selama bertualang di London, Agus menenteng kamera mirrorless Fujifilm X-T10. Dia merasa terbantu sekali, karena Agus orang yang aktif di media sosial.
"Yang gue suka ada fasilitas WiFi dan bisa langsung transfer ke gadget, jadi bisa foto live terus langsung uplod di medsos. Nggak cuma foto tapi video juga. Semua fitur sudah ada seperti kamera DSLR," tutupnya.
Mau baca cerita-cerita Agus, inilah beberapa tulisannya sebagai seorang d'Traveler:
Pertama Kali ke London, Sungguh Pengalaman Tak Terlupa!
Kemeriahan Indonesian Weekend yang Hangatkan Kota London
Keramahan Kota London
Portobello Road Market, Pasar Barang Antik di London
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti