Bukan Acara Biasa, Jerman Juga Uji Penularan Corona di Konser Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Acara Biasa, Jerman Juga Uji Penularan Corona di Konser Ini

Putu Intan - detikTravel
Senin, 03 Agu 2020 08:12 WIB
Rear view of excited crowd enjoying a DJ performance at a festival. There are many raised hands, some of the holding cell phones and taping the show.
People in foreground are released.
Ilustrasi konser. (Foto: iStock)
Berlin -

Wisata Jerman menjajal satu acara besar saat pandemi virus Corona, yakni menggelar konser. Bukan cuma untuk senang-senang tetapi juga meneliti penularan COVID-19.

Ilmuwan Jerman dari Martin Luther University Halle-Wittenberg, Stefan Moritz, akan mengorganisir konser dengan tujuan meneliti penularan Corona di ruang tertutup. Konser ini melibatkan 4.000 orang dengan rentang usia 18 sampai 50 tahun.

Konser itu akan menampilkan menampilkan penyanyi pop Jerman yakni Tim Bendzko. Acaranya digelar pada 22 Agustus 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berusaha mencari tahu apakah mungkin ada jalan tengah antara aturan lama dengan new normal, yang akan memungkinkan penyelenggara konser untuk memasukkan cukup banyak orang ke tempat konser agar tidak membuat kerugian," kata penyelenggara konser, Stefan Moritz sebagaimana dilaporkan Matador Network.

Menurut situs universitas, melarang pertemuan dengan banyak orang telah menyebabkan kerugian besar bagi karier para profesional di berbagai industri. Batasan ini digambarkan sebagai "ancaman eksistensial bagi banyak atlet dan artis, yang bergantung pada audiens mereka untuk mendapatkan penghasilan".

ADVERTISEMENT

Para penonton ini diharapkan dapat menghadiri tiga konser secara terpisah. Pada skenario pertama, 4.000 peserta akan menghadiri konser seperti yang mereka lakukan sebelum pandemi. Kemudian pada skenario dua, 4.000 orang akan masuk tetapi diterapkan jarak sosial. Lalu pada skenario ketiga, hanya 2.000 orang yang akan hadir di lokasi dengan memberlakukan jarak 3,5 kaki atau 1 meter satu sama lain.

Dengan menggunakan perangkat pelacakan kontak yang dapat dipakai, para peserta akan mengirimkan data setiap lima detik. Ini akan membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang penyebaran virus dalam pertemuan-pertemuan besar dalam ruangan.

Pembersih tangan fluoresen juga akan digunakan untuk melihat permukaan mana yang telah disentuh. Bahkan mesin pembuat kabut di konser akan digunakan secara ilmiah untuk membantu memvisualisasikan potensi penyebaran virus melalui aerosol.

Sebelum menghadiri konser di Jerman itu. seluruh peserta harus dinyatakan negatif dari Corona. Selain itu, penonton juga harus mengenakan masker wajah dengan katup pernafasan. Sampai 20 Juli 2020, sebanyak 775 relawan sudah mendaftarkan diri untuk meramaikan konser itu.




(pin/fem)

Hide Ads